Papua Barat `Merdeka` karena Kecewa dengan Jokowi, Bukan Pisah dari RI

Jum'at, 04/12/2020 09:58 WIB
Ketua PA 212 Haikal Hassan (Finroll.com)

Ketua PA 212 Haikal Hassan (Finroll.com)

Jakarta, law-justice.co - Juru Bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212, Ustaz Haikal Hassan buka suara soal Papua Barat menyatakan merdeka dari Indonesia dengan Presiden sementara Benny Wenda. Dia memberikan tanggapan atas kekecewaan Papua ini.

Ustad Haikal Hassan memberikan tanggapan melalui akun Twitter @haikal_hassan, Kamis (2/12) dengan meminta agar orang Papua Barat yang kecewa dengan pemerintahan Jokowi, tidak memisahkan diri dari NKRI

“Kepada saudaraku orang Papua Barat. Kalau saudara kecewa denga kebijakan pemerintah (jokowi), jalan keluarnya dialog. Bukan memisahkan diri dari NKRI,” tegas Haikal.

Menurut Babe, ajaran agama apapun tidak mengijinkan pemberontakan, kekerasan, pertumpahan darah dan sejenisnya. Baik itu Islam, Kristen, Budha, Hindu, Konghucu dan agama lainnya.

“Mari kembali ke Pancasila kita semua,” ujarnya.

Seperti diketahui, Ketua MPR RI Bamsoet mendesak Kemenlu memanggil Duta Besar Inggris untuk Indonesia terkait Benny Wenda.

Benny yang saat ini sudah tidak memiliki kewarganegaraan diketahui tinggal di Inggris. Dan gerakan separatis yang dilakukan Benny selama ini juga dilakukan dari Kota Oxford.

Bambang Sesatyo juga mempersilakan pemerintah menggunakan alat negara dan seluruh kekuatan yang dimiliki.

Dan mengambil tindakan tegas terukur untuk mengamankan kedaulatan NKRI dan muruah bangsa Indonesia.

Hal itu disampaikan Bamoet dalam keterangan pers di Kantor Kemenko Polhukam, Kamis (3/12/2020).

“Ia hanya memiliki izin tinggal dari pemerintah Inggris. Aktivitas separatisnya pun dijalankan dari Kota Oxford, Inggris,” ujar dia.

Maka, Bamsoet menilai, pemanggilan Dubes Inggris untuk Indonesia pun perlu dilakukan.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar