Soal Pembunuhan di Sigi, GPPB: Bukti Kegagalan BNPT Halau Terorisme!

Selasa, 01/12/2020 05:02 WIB
Presiden Jokowi kecam pembunuhan sadis terhadap satu kelaurga di Sigi, Sulawesi Tengah (Tribunnews)

Presiden Jokowi kecam pembunuhan sadis terhadap satu kelaurga di Sigi, Sulawesi Tengah (Tribunnews)

Jakarta, law-justice.co - Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Pembaharu Bangsa (PP GPPB) menyebut bahwa pembunuhan empat orang di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah dan pembakaran rumah tempat pelayanan umat Kristiani pada Jumat lalu (27/11) adalah bentuk kecolongan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) menghalau tindakan terorisme.

"Seharusnya BNPT lebih masif lagi dan lebih galak dalam menangani teroris di Indonesia, jangan bergerak masifnya hanya karena sudah kecolongan seperti hari ini," kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Pembaharu Bangsa (PP GPPB), Abraham dalam keterangan tertulis, Senin 30 November 2020.

Padahal menurut Abraham, Kepala BNPT, Komjen Boy Rafli Amar sempat berjanji akan menjadikan kelompok MIT sebagai agenda prioritas BNPT.

"Ini adalah bagian dari kegagalan BNPT yang dipimpin oleh Komjen Boy Rafli Amar. Sebaiknya Boy Rafli mundur saja karena masih banyak putra bangsa yang kompeten dalam memberantas terorisme," tegasnya.

Ancaman teror ini dinilainya sangat berbahaya bagi rasa persatuan Indonesia. Sebab peristiwa teror ini akan menimbulkan rasa ketidaknyamanan masyarakat dan kondisi perpolitikan bangsa.

"Peristiwa ini juga sangat memukul bangsa kita, apalagi di tengah situasi negara kita seperti hari ini," tandasnya.

Saat ini, penyidik Densus 88 dan Satgas Operasi Tinombala telah melakukan pemeriksaan terhadap 10 orang saksi dalam kasus tersebut. Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono mengatakan, saat penyidik menunjukan foto yang dicurigai sebagai pelaku, para saksi membenarkan bahwa pelaku diduga merupakan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

"Penyidik menunjukkan beberapa foto yang dicurigai termasuk dalam kelompok MIT, beberapa di antaranya menyampaikan bahwa benar yang ada di-TKP itu ada di foto yang ditunjukkan penyidik," kata Argo.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar