Gunung Semeru Bertatus Waspada, Mulai Luncurkan Guguran Lava Pijar

Sabtu, 28/11/2020 21:34 WIB
Ilustrasi lava Gunung Semeru pada Maret 2020 lalu  [ANTARA FOTO/Umarul Faruq]

Ilustrasi lava Gunung Semeru pada Maret 2020 lalu [ANTARA FOTO/Umarul Faruq]

Jakarta, law-justice.co - Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, tercatat meluncurkan guguran lava pijar sebanyak empat kali.

Berdasarkan laporan pengamatan petugas PPGA Semeru yang diterima BPBD Lumajang, pergerakan di puncak gunung sudah terjadi sejak Jumat kemarin.

"Guguran lava pijar dari puncak Gunung Semeru terjadi pada Jumat, 27 November malam," terang Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Wawan Hadi Siswoyo di Lumajang, Sabtu, 28 November 2020.

Berdasarkan laporan terjadi guguran lava pijar sebanyak empat kali dengan jarak luncur sejauh 200-300 meter ke arah besuk kobokan pada periode pengamatan 27 November 2020 pukul 00.00 hingga 24.00 WIB.

"Jarak luncur guguran lava pijar tersebut sangat jauh dari permukiman warga, sehingga hanya terlihat sinar api dari kejauhan dan warga tetap tenang karena hal tersebut merupakan aktivitas rutin gunung berapi yang aktif," ungkapnya seperti dilansir Galamedia.

Aktivitas gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mpdl) itu pada pengamatan Jumat, 27 November 2020 selama 24 jam tercatat mengalami gempa letusan sebanyak dua kali dengan amplitudo 10-16 mm berdurasi 50-82 detik, kemudian gempa guguran sebanyak tiga kali dengan amplitudo 2-6 mm selama 57-83 detik.

Kemudian, hembusan sebanyak tujuh kali dengan amplitudo 3-7 mm selama 42-84 detik, gempa tektonik lokal sebanyak satu kali dengan amplitudo 30 mm, dan gempa tektonik jauh sebanyak tiga kali dengan amplitudo 7-14 mm.

Ia menjelaskan Gunung Semeru masih dalam status waspada atau level II, sehingga masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas dalam radius 4 kilometer di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif Gunung Semeru (Jonggring Seloko) sebagai alur luncuran awan panas.

(Tim Liputan News\Yudi Rachman)

Share:




Berita Terkait

Komentar