Pembunuhan Ilmuan Nuklir Iran, Mantan Kepala CIA: Ini Kriminal!

Sabtu, 28/11/2020 21:44 WIB
Mantan Kepala CIA  AS John Brennan (Jakarta Globe)

Mantan Kepala CIA AS John Brennan (Jakarta Globe)

Amerika Serikat, law-justice.co - Mantan kepala Central Intelligence Agency (CIA) AS John Brennan mengecam pembunuhan terhadap ilmuwan nuklir Iran, Mohsen Fakhrizadeh. Menurutnya, pembunuhan ini adalah tindakan kriminal yang berisiko memicu konflik.

"Ini adalah tindakan kriminal dan sangat sembrono. Ini berisiko pembalasan mematikan dan babak baru konflik regional," kata Brennan dalam cuitannya di Twitter.

"Saya tidak tahu apakah pemerintah asing mengizinkan atau melakukan pembunuhan Fakhrizadeh. Tindakan terorisme yang disponsori negara seperti itu akan menjadi pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dan mendorong pemerintah lebih banyak melakukan serangan mematikan terhadap pejabat asing."

Fakhrizadeh tewas dalam serangan di luar ibu kota Teheran pada Jumat (27/11). Mengutip dari AFP  dalam pernyataan resminya Kementerian Pertahanan Iran menyebut Fakhrizadeh "terluka parah" saat penyerang menargetkan mobilnya.

Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif mengutuk tindakan ini. Ia menyebutnya sebagai aksi teroris dan menuding ada indikasi serius peran Israel.

Sementara itu Brennan mencatat bahwa Fakhrizadeh bukan teroris atau anggota Al Qaeda atau kelompok teror yang ditunjuk sebagai sasaran hukum. Ia pun mendesak Teheran untuk "menahan desakan" untuk balas dendam. Sebaliknya, ia menganggap Teheran sebaiknya menunggu kembalinya kepemimpinan Amerika yang bertanggung jawab di panggung global.

Brennan mengacu pada pemilu 3 November 2020 lalu di mana Joe Biden akan menggantikan Donald Trump. Brennan tidak ikut serta dalam pemilihan Biden dan tampaknya tidak terlibat dalam persiapan untuk menjabat di 20 Januari 2021.

Ia sempat menjadi direktur CIA periode 2013-2017 saat pasangan Presiden Barack Obama dan Wapres Biden menjabat. Namun Biden awal pekan ini, Biden menunjuk mantan wakil Brennan di CIA, Avril Haines sebagai direktur yang baru.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar