Yuk Olahraga 30 Menit! Agar Tercegah dari COVID-19

Sabtu, 28/11/2020 16:10 WIB
Ilustrasi keluarga sehat. (Foto: wny family magazine)

Ilustrasi keluarga sehat. (Foto: wny family magazine)

Jakarta, law-justice.co - Menjaga kesehatan badan dengan berolahraga sebenarnya sudah sangat aksiomatik kita ketahui. Namun, acapkali kemalasan dan beragam halangan lainnya menjadi alasan bagi kita meninggalkan aktivitas penting ini. Saking pentingnya olahraga diyakini menjadi kegiatan yang bisa menghindari manusia dari persoalan-persoalan penyakit tubuh, terlebih di musim pandemi saat ini.

Spesialis Kedokteran Olahraga Semen Padang Hospital (SPH), dr Putra Rizki Sp KO, menjelaskan berolahraga rutin dengan melakukan latihan fisik (work out) minimal 30 menit setiap harinya dapat mencegah seseorang dari COVID-19.

Di musim pagebluk yang menggebuk kesehatan manusia, nyaring terdengar imbauan untuk beraktivitas di rumah. Oleh karena itu, amat disarankan untuk melakukan latihan fisik di rumah mulai dari sepeda statis, joging, kalistek maupun bermacam gerakan fleksibilitas stretching dan juga gerakan yang berhubungan dengan penambahan kekuatan.

"Menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh penting dilakukan agar tidak mudah tertular COVID-19, salah satu caranya dengan latihan fisik minimal 30 menit per hari," kata Putra sebagaimana dikutip Antara, Sabtu (27/11/2020).

Dokter Rizky menekankan agar latihan fisik dilakukan dengan intensitas sedang karena dapat merangsang imun yang dapat menjadi benteng bagi diri terhadap penyakit yang masuk.

Dia tidak menyarankan untuk melakukan latihan fisik dengan intensitas ringan atau berat. Sebab cara itu tidak menjamin terciptanya imun tubuh yang cukup untuk melawan virus. Sementara intensitas berat justru dapat menurunkan imun tubuh beberapa jam setelah latihan sehingga menjadikan tubuh rentan terkena penularan virus.

"Olahraga atau latihan fisik tersebut disarankan dilakukan secara rutin, minimal tiga kali hingga lima kali dalam seminggu dengan durasi 30 menit sampai 60 menit," katanya.

Seseorang dapat mengatur waktu aktivitasnya berolahraga, baik pagi, siang, sore maupun malam hari. Namun untuk mereka yang ingin meningkatkan imunitas tubuh serta vitamin D, maka disarankan untuk melakukan latihan fisik pada pukul 9 hingga 11 pagi.

"Sinar vitamin D dari matahari pagi tersebut didapatkan pada rentang waktu tersebut, tidak terlalu pagi dan belum tengah hari. Jadi latihan fisik dengan intensitas ringan yang dilakukan pada saat sinar vitamin D masih ada diyakinkan dapat memberikan hasil yang lebih baik dalam menjaga kesehatan tubuh," kata dokter Rizky.

Putra tidak menyarankan olahraga pada siang hari terik karena dapat memicu dehidrasi. Sedangkan olahraga saat malam hari juga tidak disarankan karena suasana yang gelap sehingga berisiko mengganggu kesehatan dan membuat tubuh mendapatkan cedera. "Intinya, waktu pelaksanaan olahraga tidak terbatas namun tempat dilakukan yang harus diperhatikan," ujar dia.

Di sisi lain, dia menilai tidak masalah dengan penggunaan masker saat berolahraga namun wajib memperhatikan jenis olahraga, berada di tempat umum dan ketiga selalu membawa masker cadangan. Penggunaan masker saat melakukan latihan fisik dengan intensitas sedang, dapat mengurangi risiko tubuh untuk terlalu letih dan tidak merasa terlalu berat saat berolahraga karena harus menggunakan masker.

Selain itu, dokter Rizky menyarankan agar aktivitas olahraga dilakukan secara proporsional, bila perlu berkonsultasi tentang kelayakan latihan fisik kepada dokter spesialis olahraga. Pasalnya, olahraga atau latihan fisik yang dilakukan secara berlebihan dan tidak sesuai dengan kemampuan fisik dapat menimbulkan risiko pada tubuh, bahkan kematian.

Dia pun menjelaskan setiap orang tidak bisa diberikan latihan fisik yang sama, karena ada beberapa hal yang mempengaruhi kemampuan tubuh dalam melakukan latihan fisik seperti bentuk tubuh, kadar fungsi dari organ dalam tubuh dan pengenalan tubuh terhadap olahraga yang sedang dilakukan.

"Orang yang tampak sehat belum tentu memiliki fisik yang sehat. Karena itu penting untuk melakukan konsultasi kepada dokter spesialis olahraga untuk mengetahui kelayakan latihan untuk setiap orang," katanya.

(Muhammad Rio Alfin\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar