Ingatkan Intelijen, IPW Sebut Ada Ancaman Besar di Akhir Tahun

Selasa, 24/11/2020 19:46 WIB
Ketua Presidium IPW Neta S Pane (Foto: kastara)

Ketua Presidium IPW Neta S Pane (Foto: kastara)

Jakarta, law-justice.co - Intelijen, polisi, dan Densus 88 serta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) diingatkan untuk lebih waspada menjelang akhir tahun. Hal itu disampaikan oleh Ketua Presidium IPW (Indonesia Police Watch) Neta S Pane karena meningkatnya aksi kerumunan massa dan meluasnya gerakan intoleransi sehingga berpeluang bagi kelompok radikal dan jaringan terorisme untuk beraksi.

"Dari pendataan IPW, simpatisan ormas yang sering melakukan kerumunan massa pernah ada yang terlibat dalam aksi terorisme. Di 2017 jumlah mereka yang ditangkap Polri mencapai 37 orang dari berbagai daerah. Beberapa di antaranya sempat ditahan di Nusa Kambangan, Gunung Sindur di Kabupaten Bogor dan lapas lainnya," katanya, Selasa (24/11/2020).

Ia mengatakan para simpatisan ormas yang pernah ditahan pada 2017 itu kini telah bebas dan tidak terlacak keberadaannya. Neta khawatir para mantan napi tersebut kembali bermanuver melakukan aksi teror memanfaatkan meluasnya aksi kerumunan massa dan gerakan intoleransi belakangan ini.

Dia menyebut, narapidana terorisme yang tersebar di sejumlah lembaga pemasyarakatan berjumlah lebih dari 500 orang. Mereka yang telah dinyatakan bebas memperoleh binaan dari pemerintah melalui program deradikalisasi. Namun Pane mengingatkan bahwa terdapat pula mantan napi yang saat ini tidak terlacak keberadaannya dan berpotensi melakukan aksi teror.

"Para mantan napi yang tidak terlacak keberadaannya memang perlu diwaspadai agar tidak bermanuver untuk melakukan aksi teror kembali," kata dia.

Lebih lanjut, dia juga mengingatkan kepada kepala Badan Intelijen Keamanan Kepolisian Indonesia untuk bekerja ekstra keras mencermati hal tersebut agar polisi tidak kecolongan. "Menjelang akhir tahun ini Baintelkam Polri perlu memetakan situasi dan kondisi yang ada sehingga situasi Kamtibmas benar-benar terkendali," tutupnya.

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar