Dukung Pangdam Jaya, PDI Perjuangan: Bubarkan FPI, Tak Usah Takut!

Minggu, 22/11/2020 11:44 WIB
PDIP TB Hasanuddin (Republika)

PDIP TB Hasanuddin (Republika)

Jakarta, law-justice.co - Politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) Mayjen TNI (purn), TB Hasanuddin merespon permintaan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman soal pembubaran Front Pembela Islam (FPI) didukung rakyat dan harus direspons oleh negara.

Anggota Komisi I DPR RI ini mengatakan, untuk membubarkan organisasi kemasyarakatan (Ormas) termasuk FPI ada prosedur yang harus ditempuh. Oleh karena itiu dia meyakini Pangdam Jaya memiliki alasan kuat hingga mengusulkan pembubaran FPI.

"Saya kira ini harus direspons negara. Bila ternyata nanti secara hukum ormas FPI ini terbukti melanggar dan kemudian harus dibubarkan maka bubarkan saja tak usah ragu, tak usah takut," ujarnya, Sabtu (21/11/2020).

Dia juga mengapresiasi tindakan tegas TNI di bawah pimpinan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman untuk menurunkan baliho Habib Rizieq Shihab di wilayah DKI Jakarta.

"Pada intinya saya sebagai mantan prajurit TNI sepakat dan mengapresiasi tindakan tegas yang dilakukan oleh pangdam Jaya untuk menurunkan baliho Habib Rizieq Shihab,"ujarnya.

Dijelaskannya, pemasangan baliho atau spanduk memiliki aturan seperti lokasi, ukuran dan durasi yang harus diikuti oleh siapapun. Selain itu, kata Hasanuddin, pemasang baliho juga harus membayar pajak sehingga tak bisa seenaknya.

"Memang berdasarkan tupoksi, Satpol PP-lah yang memiliki kewajiban untuk menurunkan baliho. Tetapi ada informasi, setiap Satpol PP menurunkan baliho Habib Rizieq Shihab, besoknya sudah terpasang lagi. Karenanya, harus ada tindakan tegas secara terukur dan itu dilakukan oleh TNI yang ternyata banyak didukung oleh warga bangsa Indonesia,"urainya.

Menurut dia, sudah sangat tepat bila TNI turun tangan untuk membersihkan baliho Habib Rizieq Shihab yang terpampang di seluruh wilayah Jakarta. Kata dia, TNI merupakan harapan rakyat satu-satunya sebagai benteng terakhir.

"Kalau penurunan baliho itu dilakukan oleh masyarakat atau ormas lain bisa terjadi bentrok berdarah atau mengarah ke konflik horisontal. Maka saya menilai tindakan TNI ini sudah sangat tepat ketika aparat yang lain diam," tegasnya.

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar