JK Sebut Munculnya Habib Rizieq karena Ada Kekosongan Kepemimpinan

Sabtu, 21/11/2020 13:12 WIB
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla sebut adanya dukungan terhadap Habib Rizieq karena ada kekosongan kepemimpinan (Ist)

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla sebut adanya dukungan terhadap Habib Rizieq karena ada kekosongan kepemimpinan (Ist)

Jakarta, law-justice.co - Dukungan yang begitu besar terhadap Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab disebut mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) karena adanya kekosongan kepemimpinan. Menurut dia, hal itu terjadi karena pemerintah kurang menyerap atau menerima aspirasi masyarakat.

Hal itu disampaikannya dalam webinar bertajuk "Partisipasi Masyarakat Sipil dalam Membangun Demokrasi yang Sehat" Jumat (20/11/2020).

"Adanya kekosongan itu, begitu ada pemimpin yang karismatik, katakanlah karismatik begitu, atau ada yang berani memberikan alternatif, maka orang mendukungnya," katanya.

"Masalah Habib Rizieq itu adalah sesuatu indikator bahwa ada proses yang perlu diperbaiki dalam sistem demokrasi kita."

Menurutnya munculnya masyarakat yang memilih Rizieq untuk menyuarakan aspirasi mengindikasikan ada sesuatu yang penting yang wajib dievaluasi. Terutama oleh partai-partai Islam.

"Bahwa ada kekosongan sistem atau cara kita berdemokrasi khususnya dalam ideologi keislaman yang kemudian diisi oleh Habib Rizieq," katanya lagi.

"Sehingga kita takut bahwa ini nanti demokrasi akan kembali ke demokrasi katakanlah sistem yang demo-demo macam-macam yang juga tentu merusak sistem."

Ia berharap hal ini diperbaiki. Sehingga, ujarnya, demokrasi tak lagi kembali ke jalan.

Rizieq Syihab kembali ke Indonesia pada tanggal 10 November 2020. Ia pulang setelah tiga tahun di Arab Saudi. Kerumunan massa terjadi di beberapa titik. Beberapa telah di tes dan positif corona (Covid-19).

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar