Menag Akui Kecolongan dengan Adanya 13 Jemaah Umroh yang Positif COVID

Rabu, 18/11/2020 21:22 WIB
Menag Fachrul Razi akui kecolongan dengan adanya 13 jemaah umroh yang positif Covid-19 (Detik)

Menag Fachrul Razi akui kecolongan dengan adanya 13 jemaah umroh yang positif Covid-19 (Detik)

Jakarta, law-justice.co - Sebanyak 13 jemaah umroh dari Indonesia dinyatakan positif COVID-19. Terkait hal itu, Menteri Agama Fachrul Razi mengaku kecolongan.

Fachrul menjelaskan 13 jemaah umroh tersebut merupakan bagian dari proses pemberangkatan umroh gelombang pertama dan gelombang kedua. Hal ini diungkapkannya dalam rapat Komisi VIII di ruang rapat Komisi VIII gedung MPR/DPR RI, Jakarta, Rabu (18/11/2020).

"Kemudian masalah pembenahan masalah umroh. Kami setuju sekali saya bisa katakan kalau yang (gelombang) pertama, (gelombang) kedua tuh adalah kita kecolongan, tapi yang ketiga sudah mulai lebih baik ya. Selanjutnya mudah-mudahan tidak akan terjadi lagi kecolongan. Kalau kecolongan terus kan kebangetan," kata Fachrul.

"Tapi yang jelas. Yang (gelombang) pertama. Yang (gelombang) kedua, kita harus akui, kita kecolongan ya," sambungnya.

Menag Fachrul menjelaskan otoritas Kerajaan Arab Saudi juga melakukan tes swab kepada jemaah umroh yang tiba di Arab Saudi. Rinciannya, ditemukan 13 jemaah terkonfirmasi positif COVID-19.

Pada pemberangkatan umroh gelombang pertama tanggal 1 November 2020, ada 8 jemaah yang positif COVID-19. Kemudian, pada gelombang kedua, ditemukan 5 orang positif COVID-19. Sedangkan pada gelombang ketiga, tak ada yang terpapar Corona saat pemberangkatan.

"Hasil tes pemberangkatan tanggal 1 November 2020 terkonfirmasi positif COVID sebanyak 8 orang. Tanggal 3 November 2020 terkonfirmasi positif COVID sebanyak 5 orang, dan tanggal 8 November 2020 tidak ada yang terkonfirmasi COVID," ujar Fachrul.

Lebih lanjut, dari total 13 jemaah yang positif COVID-19, tiga orang sudah kembali ke Tanah Air. Sedangkan 10 lainnya masih dikarantina di Arab Saudi.

"Dari 13 orang yang positif, tiga di antaranya sudah kembali ke Indonesia. Sepuluh orang masih karantina di Saudi Arab," katanya.

Menag Fachrul kemudian mengungkapkan hasil evaluasi atas kejadian tersebut. Pertama, ia mengatakan jemaah tidak melakukan karantina mandiri sebelum berangkat umroh.

"Jemaah berangkat umroh tanpa ada karantina terlebih dahulu. Namun langsung berkumpul pada hari keberangkatan di Bandara Soetta," kata Fachrul

Kemudian Menag Fachrul mengatakan jemaah melakukan tes PCR swab yang mepet dengan waktu keberangkatan umroh. Menurutnya, hal ini membuat hasil swab belum keluar saat jemaah hendak berangkat.

"Jemaah melakukan tes PCR atau swab mepet dengan waktu keberangkatan dan pada satu laboratorium, sehingga pada saat akan berangkat PCR dan swab-nya belum keluar," ujarnya.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar