Hukum Tak Adil, dr Tirta Kritik Acara Gibran di Solo: Ramai Itu Loh!

Rabu, 18/11/2020 07:15 WIB
Dokter Tirta minta vaksin Covid-19 asal China disuntuk ke pejabat terlebih dahulu (Tribunnews)

Dokter Tirta minta vaksin Covid-19 asal China disuntuk ke pejabat terlebih dahulu (Tribunnews)

Jakarta, law-justice.co - Relawan Covid-19, dokter Tirta, mengkritik arak-arakan anak Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, saat pendaftaran calon walikota di Solo.

Menurut dokter yang bernama lengkap Tirta Mandiri Hudhi ini, penegakan hukum terkait dengan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19, dinilai belum sepenuhnya adil.

Kritikan tersebut disampaikan dokter Tirta Mandiri Hudhi dalam acara ILC TVOne yang mengangkat tema “Setelah Protokol Kesehatan Dilanggar”, Selasa malam (17/11).

“Penegak hukum luar biasa, tidak pakai masker di dalam mobil saja ditindak. Tapi kalau tokoh (yang melanggar protokol kesehatan), enggak ngapa-ngapain,” kritik Dokter Tirta.

Sebagai relawan yang terjun langsung ke lapangan, ia mengaku mengetahui persis adanya perlakuan yang berbeda terhadap para pelanggar protokol kesehatan.

Dia mencontohkan, beberapa penindakan yang dilakukan Satgas Covid 19 dan pihak terkait dilakukan dengan baik kepada masyarakat umum.

Seperti dalam pelanggaran protokol kesehatan saat penutupan MC Donald Sarinah Jakarta Pusat, tempat wisata waterboom di Medan yang akhirnya ditutup, dan beberapa lainnya.

Namun demikian, tindakan tegas justru tak diperlihatkan saat gelaran politik di Jawa Tengah.

Dokter Tirta pun menyinggung soal kampanye Pilkada Solo yang melibatkan kerumunan saat salah satu calon walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka, yang merupakan anak Presiden Jokowi, mendaftarkan diri ke KPU beberapa waktu lalu.

“Mas Gibran itu sahabat saya. Mas Gibran diarak-arak di Solo, ramai itu. Media? Nggak ada (yang mengkritisi). Ramai itu loh,” kritiknya.

Dalam ILC TV One itu, turut menjadi narasumber, Wagub DKI Jakarta Riza Patria, Jubir PA 212 Haikal Hassan, Politisi PDI Perjuangan Henry Yosodiningrat, dan beberapa narasumber lainnya.

“Harusnya Pak RK (Ridwan Kamil) dipanggil, Pak Ganjar dipanggil,” kata dokter Tirta Mandiri Hudhi lagi.

Pemanggilan Gubernur Jawa Barat dan Gubernur Jawa Tengah tersebut bukan tanpa alasan. Menurut Tirta, kerumunan massa juga sempat terjadi di saat kampanye Pilkada di Solo, Jawa Tengah belum lama ini.

Pun demikian di Jawa Barat, di mana terjadi kerumunan massa dalam acara penyambutan Habib Rizieq di Megamendung, Bogor beberapa waktu lalu.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar