Cuma DKI yang Diproses soal Prokes, Jangan-jangan Anies Jadi Target?

Rabu, 18/11/2020 05:21 WIB
Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Ridwan Kamil (Tribunnews)

Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Ridwan Kamil (Tribunnews)

Jakarta, law-justice.co - Politisi Partai Demokrat, Syahrial Nasution menyatakan seluruh gubernur di Indonesia semestinya diperiksa polisi karena buruh, aktivis, dan mahasiswa menggelar demo tolak UU Cipta Kerja dan membuat kerumunan.

Hal itu dia sampaikan saat menanggapi pemanggilan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ke Polda Metro Jaya terkait dugaan kelalaian protokol kesehatan di acara yang digelar Habib Rizieq Shihab (HRS) pada Selasa (17/11).

Menurut Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat itu, semua Kapolda seharusnya dicopot karena tidak mampu menegakkan protokol kesehatan di wilayahnya.

"Atau jangan-jangan kalau HRS dan pendukungnya ikut demo omnibus law, tetap Anies Baswedan jadi targetnya?" sindirnya lewat akun Twitter miliknya, Selasa (17/11).

Kehadiran Anies hari ini di Mapolda untuk mengklarifikasi dugaan tindak pidana tidak mematuhi penyelenggaraan kekarantinaan kesehatan saat acara maulid nabi dan pernikahan anak Habib Rizieq Shihab di Jalan Paksi, Petamburan III, Jakarta Pusat Sabtu malam (14/11).

Kapolri Jenderal Idham Azis juga sebelumnya resmi mencopot Irjen Nana Sudjana sebagai Kapolda Metro Jaya dan Irjen Rudi Sufahriadi sebagai Kapolda Jawa Barat.

Pencopotan ini buntut orang nomor satu di Polda Metro Jaya itu membiarkan kerumunan tanpa ada tindakan tegas terhadap kerumunan massa saat acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan akad nikah putri keempat Habib Rizieq Shihab di markas FPI, Petamburan, Jakarta Pusat.

Sementara Irjen Rudi Sufahriadi membiarkan kerumunan saat Habib Rizieq melakukan kegiatan di Megamendung, Puncak, Bogor, Jawa Barat. Akibat peristiwa itu, jalur Puncak macet lantaran jalan tertutup ribuan jamaah.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar