Rugi US$2,4 miliar, Pandemi Bikin Disneyland Ambruk

Minggu, 15/11/2020 16:03 WIB
Disneyland

Disneyland

Jakarta, law-justice.co - Walt Disney mengalami dampat negatif Covid-19 terhadap pendapatan dari operasi yang berkelanjutan sebelum pajak penghasilan sebesar US$2,4 miliar atau setara Rp34,12 triliun (mengacu kurs dolar Rp14.222). Kerugian itu disumbang dari sektor tempat rekreasi, jalur pelayaran, dan beragam souvenir.

Pada kuartal II-2020, perusahaan telah melaporkan kehilangan US$1 miliar dalam pendapatan operasional karena pandemi dan pada kuartal III-2020, pandemi tersebut memangkas pendapatan operasionalnya sebesar US$3,5 miliar.

"Sayangnya, kami sangat kecewa bahwa negara bagian California terus menutup Disneyland meskipun rekam jejak kami terbukti. Protokol kesehatan dan keselamatan kami semuanya berbasis sains dan mendapat dukungan dari serikat pekerja yang mewakili 99% dari anggota pemeran per jam kami," kata CEO Bob Chapek seperti dilansir dari CNBC, Jumat (15/11/2020).

Walt Disney World Resort di Orlando, Florida, dan Disneyland Paris dibuka kembali pada pertengahan Juli. Namun, di Paris ditutup lagi pada bulan Oktober, tetapi kerugian pendapatan tersebut tidak tercermin dalam hasil kuartal keempat perusahaan.

Semua taman hiburan di California tetap ditutup karena pedoman negara bagian melarang pembukaan kembali sampai kasus virus corona di berbagai negara turun di bawah 1 per 100.000, target yang akan sulit dicapai karena kasus melonjak di seluruh negeri. Chapek ingin negara bagian mempertimbangkan kembali pedoman ini berdasarkan keberhasilannya dalam mengoperasikan taman lainnya dengan memperhatikan protokol kesehatan Covid-19.

"Sejujurnya, seperti yang kami dan para pemimpin sipil lainnya telah nyatakan sebelumnya, kami percaya kepemimpinan negara harus melihat secara objektif apa yang telah kami capai dengan sukses di taman kami di seluruh dunia, semua berdasarkan sains, sebagai lawan untuk menetapkan standar sewenang-wenang yang menghalangi kami mencegah anggota kembali bekerja sambil membinasakan usaha kecil di komunitas lokal," katanya.

Dengan taman California yang tidak dapat dibuka, Disney memberhentikan 28.000 pekerja di seluruh divisi taman pada bulan September. Kemudian awal pekan ini, perusahaan mengumumkan bahwa pekerja tambahan di taman hiburan California, termasuk karyawan eksekutif, bergaji dan per jam, akan menghadapi cuti. Disney tidak mengungkapkan jumlah pekerja yang terkena dampak.

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar