Melalui SKA, Gudang Garam Lebarkan Sayap Bisnis Jalan Tol

Kamis, 12/11/2020 14:20 WIB
Gudang Garam lebarkan sayap ke Usaha Infrastruktur (warta ekonomi)

Gudang Garam lebarkan sayap ke Usaha Infrastruktur (warta ekonomi)

Jakarta, law-justice.co - Perusahaan rokok PT Gudang Garam Tbk melebarkan bisnisnya ke pembangunan jalan tol. Hal itu diwujudkan dengan pembentukan cucu usaha PT Surya Kertaagung Toll (SKT).

Dilihat dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (12/11/2020), PT SKT dibentuk oleh anak usaha Gudang Garam PT Surya Kerta Agung (SKA). Perusahaan didirikan sejak 6 November 2020.

Pendirian cucu usaha ini juga telah mendapat pengesahan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan Menkumham Nomor AHU-0057932.AH.01.01.Tahun 2020 tentang Pengesahan Pendirian Badan Hukum Perseroan Terbatas PT Surya Kertaagung Toll, tertanggal 6 November 2020.

Corporate Secretary Gudang Garam Heru Budiman menyatakan pendirian ini Surya Kertaagung Toll ini tidak memiliki dampak terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi, keuangan, atau kelangsungan usaha Gudang Garam.

"Bahwa maksud dan tujuan SKT adalah untuk berusaha di bidang pembangunan, peningkatan, pemeliharaan dan perbaikan jalan, jalan raya dan jalan tol, jembatan dan jalan layang, termasuk juga kegiatan pembangunan, peningkatan, pemeliharaan penunjang, pelengkap dan perlengkapan jalan, jembatan dan jalan layang," tulis Heru Budiman dalam keterangannya.

"Seperti pagar/tembok penahan, drainase jalan, marka jalan, dan rambu rambu, serta pemasangan bangunan prafabrikasi, yang utamanya dari beton untuk konstruksi jalan dan jalan rel, sebagai bagian dari pekerjaan yang tercakup dalam konstruksi bangunan sipil dan biasanya dikerjakan atas dasar subkontrak," lanjutnya.

Modal dasar perusahaan jalan tol ini sebesar Rp 1,2 triliun. Ditempatkan dan disetor sebesar Rp 300 miliar atau sebanyak 300.000 saham dengan nilai nominal Rp 1 juta per saham.

Struktur saham perusahaan ini dimiliki Surya Kerta Agung sebanyak 299.999 saham atau 99,9% atau setara dengan Rp 299,99 miliar. Sementara Heru Budiman mengambil bagian saham sebanyak 1 saham (0,1%) atau setara dengan Rp 1 juta.

Sebelumnya, perusahaan rokok asal Kediri ini juga sudah terjun ke proyek infrastruktur. Melalui anak usaha Gudang Garam, PT Surya Dhoho Investama, mereka menggarap dan memberikan modal untuk pembangunan Bandara Kediri.

Bandara Kediri dibangun sejak April tahun ini di atas lahan seluas 450 hektare. Dari lahan tersebut akan dibangun landasan pacu (runway) sepanjang 3.000 meter yang ditargetkan rampung dalam 2,5 tahun.

Gudang Garam mengaku sudah menghabiskan Rp 2,5 triliun untuk pembangunan bandara per Juni 2020. Total anggaran yang akan dikeluarkan sekitar Rp 9 triliun.

"Biaya yang sudah dikeluarkan sampai Juni 2020 itu sudah Rp 2,5 triliun," kata Heru Budiman, dalam Public Expose virtual yang diadakan Bursa Efek Indonesia, Senin (24/8/2020).

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar