Ternyata Dokumen Perjanjian BIN dengan Habib Rizieq Terkait Hal Ini

Rabu, 11/11/2020 21:15 WIB
Isi perjanjian Habib Rizieq Syihab dengan Badan Intelijen Negara (BIN) (Tribunnews)

Isi perjanjian Habib Rizieq Syihab dengan Badan Intelijen Negara (BIN) (Tribunnews)

Jakarta, law-justice.co - Salah satu hal yang menghebohkan usai Habib Rizieq Syihab (HRS) tiba di Indonesia adalah soal adanya dokumen perjanjian dengan Badan Intellijen Negara (BIN). Hal itu diungkapkan sendiri oleh Imam Besar FPI itu.

Namun, terkait hal itu Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat(DPR) Syaifullah Tamliha, mengatakan DPR belum mengetahui hal tersebut.

“Sejak Habib Rizieq Shihab ke Arab Saudi hingga hari ini, Kepala BIN Budi Gunawan belum pernah menyampaikan kepada komisi I adanya perjanjian BIN sebagaimana klaim tersebut,” katanya seperti dilansir dari viva.co.id, Rabu (11/11/2020).

Namun Politikus PPP menjelaskan, sepengetahuan dia, Badan Intelijen Negara (BIN) banyak melakukan kerjasama dengan banyak kalangan terkait operasi khusus. Seperti operasi deradikalisasi terhadap kelompok teroris.

“Setahu saya banyak kalangan yang bekerjasama dengan BIN dalam operasi khusus melalui program deradikalisme, termasuk dari kalangan ulama, tokoh masyarakat,” ujarnya.

Dengan begitu, menurutnya, tidak menutup kemungkinan Habib Rizieq terlibat dalam operasi khusus tersebut. “Dan mungkin juga dengan para Habaib untuk menangkal terorisme dan kelompok radikal kanan,” ujarnya.

“Kalau saya mencermati ceramah dari HRS selama ini, walaupun pernyataan beliau sering bernada keras, tapi masih dalam koridor ahlusunnah wal jamaah atau di Timur Tengah biasa disebut dengan Aliran Sunni. Jika HRS bekerjasama dengan BIN dalam operasi khusus melalui program deradikalisme, maka kemungkinan tersebut mungkin benar adanya,” lanjut Tamliha.

Sebelumnya Habib Rizieq Shihab membongkar fakta baru selama berada di Arab Saudi. Ternyata, Rizieq punya perjanjian dengan Badan Intelijen Negara.

Dikutip dari akun YouTube Front TV, Habib Rizieq menceritakan sejarah panjang mengapa pindah dari Jakarta ke Arab.

Negara Saudi, kata Habib Rizieq, mendapat laporan terkait kasus yang menjeratnya di Jakarta dan Bandung. Namun, Habib Rizieq menjelaskan bahwa kasus tersebut sudah dihentikan alias SP3.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar