Harga Emas Anjlok Jadi Rp970 Ribu per Gram, ANTAM Buka Suara

Rabu, 11/11/2020 09:58 WIB
Harga emas mengalami penguatan seiring dengan pelemahan dolar AS dan peningkatan permintaan di tengah tekanan global. Kenaikan harga emas didorong oleh  kekhawatiran wabah virus corona yang menciptakan kepanikan di kalangan investor. Robinsar Nainggolan

Harga emas mengalami penguatan seiring dengan pelemahan dolar AS dan peningkatan permintaan di tengah tekanan global. Kenaikan harga emas didorong oleh kekhawatiran wabah virus corona yang menciptakan kepanikan di kalangan investor. Robinsar Nainggolan

Jakarta, law-justice.co - Harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam berada di posisi Rp970 ribu per gram pada Rabu (11/11).

Harga emas tercatat turun Rp2.000 per gram dari perdagangan sebelumnya yang sebesar Rp972 ribu per gram.

Begitu juga dengan harga pembelian kembali (buyback) yang turun Rp3 ribu per gram dari Rp857 ribu menjadi Rp854 ribu per gram pada hari ini.

Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp536 ribu, 2 gram Rp1,88 juta, 3 gram Rp2,8 juta, 5 gram Rp4,63 juta, 10 gram Rp9,21 juta, 25 gram Rp22,91 juta, dan 50 gram Rp45,74 juta.

Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp91,41 juta, 250 gram Rp228,26 juta, 500 gram Rp456,32 juta, dan 1 kilogram Rp912,6 juta.

Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

Sementara, harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX berada di posisi US$1.878,9 per troy ons atau naik 0,13 persen. Begitu juga dengan harga emas di perdagangan spot yang menguat 0,18 persen ke US$1.880,77 per troy ons pada pagi ini.

SVP Corporate Secretary Antam Kunto Hendrapawoko mengatakan penurunan itu merupakan dampak atas pergerakan perekonomian global, termasuk koreksi harga emas dunia.

Meski demikian, Antam melihat kesempatan ini menjadi momentum yang baik bagi masyarakat untuk melakukan investasi. Pasalnya harga emas ANTAM tengah mengalami penurunan yang cukup signifikan.

"Antam melihat prospek bisnis emas yang sangat baik di masa yang akan datang, mengingat konsumen melihat komoditas emas sebagai instrumen investasi sekaligus alat lindung nilai atau safe haven," ujar Kunto dalam keterangan tertulis.

Khusus untuk pasar domestik, lanjut Kunto, Antam melihat tingginya kesempatan pertumbuhan penjualan emas di masa mendatang.

Terbukti dengan pencatatan penjualan emas di kuartal III 2020 tumbuh signifikan sebesar 147 persen dibandingkan capaian pada triwulan kedua 2020.

Pada kuartal III tahun ini, Antam juga mencatatkan penjualan emas sebesar 6,9 ton, naik dibandingkan capaian pada kuartal II yang mencapai 2,8 ton. Secara akumulatif, capaian kinerja unaudited penjualan emas Antam pada sembilan bulan pertama 2020 tercatat sebesar 14,8 ton.

Melihat minat tinggi masyarakat terhadap investasi emas saat ini, Kunto optimistis Antam dapat memaksimalkan produksi dan penjualan emas pada 2020 ini.

"Begitupun kami berharap pada tahun depan tren positif ini akan terus berlanjut. Antam juga senantiasa memperkuat bisnis logam mulia melalui inovasi produk dan perluasan pasar," tandasnya.

Sementara itu Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk PT Pegadaian (Persero) mengatakan penurunan harga emas juga terjadi pada emas yang dijual perseroannya.

Hal tersebut tak lepas dari penurunan harga emas global yang dipicu oleh uji coba Vaksin Pfzifer. Meski demikian menurutnya penjualan emas masih terbilang cukup tinggi untuk saat ini.

"Kalau saya lihat trennya antara beli dan jual, beli masih ada kenaikan biasanya 40 jual 60 beli. Sekarang masih 50-50," tuturnya.

a pun memastikan turunnya harga emas juga diikuti dengan penurunan nilai gadai. Ia menjelaskan harga emas Antam di pegadaian ditaksir lebih rendah yakni 95 persen dari harga jual.

Sementara nilai gadainya adalah 90 persen dari harga taksiran tersebut.

"Kalau kemarin harga di luar kan Rp1 juta, nah taksiran 95 persennya dari itu. Tapi uang pinjamannya dikali 90 persen lagi," tandasnya.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar