Jelang Pilkada, Mahfud MD; Alhamdulillah Tidak Ada Klaster Covid-19

Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) yang digelar pada awal Desember tahun ini sudah di depan mata. Sejumlah calon yang maju, pun telah menggelar kampanye dan sosialisasi  visi-misi ke tengah masyarakat.

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan, dirinya gembira karena mendapat laporan, penyelenggaraan tahapan Pemilu dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

"Saya gembira dengar laporan Bawaslu dan KPU tadi. Kenapa, karena sebelum pilkada disetujui dulu, terjadi protes supaya ditunda karena saat ini sedang Covid-19,” kata Mahfud dalam pesan elektronik yang diterima wartawan, Sabtu (7/11).

Dia berharap agar Pilkada tidak menjadi klaster baru penyebaran Covid-19 ditengah upaya pemerintah untuk menekan laju pertumbuhan virus asal Kota Wuhan, Cina ini.

"Alhamdulillah hingga menjelang empat minggu lagi ke pemungutan suara, proses Pilkada sejauh ini tidak menimbulkan klaster baru Covid-19, baik di DIY maupun di berbagai daerah lain di Indonesia," terang dia.

Mahfud menambahkan, untuk tiga kabupaten di DIY sebagaimana dilaporkan Bawaslu ditemukan lima pelanggaran selama kampanye. Dan semua tidak terkait dengan pelanggaran protokol kesehatan.

Sedangkan proses dan tahapan Pilkada sudah lebih dari 50 persen. Menurut Mahfud, pesan agar menjaga kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan sangat penting mengingat 309 kabupaten/kota akan menggelar Pilkada untuk memilih 270 kepala daerah.

Setiap harinya ada 715 pasangan calon yang menggelar kampanye di seluruh Indonesia. Mahfud mengimbau agar para pimpinan daerah tetap intensif melakukan koordinasi dan komunikasi dalam penerapan protokol kesehatan selama tahapan Pilkada.

“Karena provinsi yang menggelar pemilihan gubernur, juga akan ada kampanye di setiap kabupaten dan kota di wilayah itu,” kata Mahfud.