Polisi Siap Jaga Mall, Cegah Sweeping Produk Prancis

Kamis, 05/11/2020 22:28 WIB
Karopenmas Mabes Polri Brigjen Awi Setiyono mengatakan Polri akan menjaga mall cegah sweeping produk Prancis (akurat)

Karopenmas Mabes Polri Brigjen Awi Setiyono mengatakan Polri akan menjaga mall cegah sweeping produk Prancis (akurat)

Jakarta, law-justice.co - Aksi sweeping produk Prancis kerap terjadi akhir-akhir ini. Untuk mencegah hal itu terjadi lagi, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono mengatakan akan bersinergi dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan satuan pengamanan untuk mengantisipasinya.

“Polri bersinergi dengan TNI untuk melakukan penjagaan dan pengamanan pertokoan atau mal yang akan menjadi sasaran sweeping,” kata Awi di Mabes Polri pada Kamis (5/11/2020).

Namun, Awi mengimbau kepada masyarakat Indonesia agar tidak terprovokasi dengan ajakan-ajakan sweeping yang digemborkan di media sosial. Sebab, Indonesia adalah negara hukum, sehingga tidak boleh main ambil tindakan hakim sendiri.

“Kita adalah negara hukum harus taat sama hukum, jangan sampai main hakim sendiri, jangan sampai anarkis. Tentu hal tersebut tidak diperkenankan oleh hukum kalau terjadi. Polri akan mengambil langkah yang tegas,” ujarnya.

Seperti diketahui, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengunggah tweet-nya dalam bahasa Arab pada Minggu tentang Prancis tidak akan menyerah dan menghormati semua perbedaan, di tengah kontroversi penggunaan kartun Nabi Muhammad yang menewaskan seorang guru beberapa waktu lalu. Macron menyebut pelaku tersebut sebagai Islamis.

Pidato kontroversi Macron bermula pasca insiden pemenggalan seorang guru di Prancis oleh muridnya akibat menunjukkan karikatur Nabi Muhammad dari majalah Charlie Hebdo.

Presiden Macron kemudian memberikan pernyataan kontroversi yang dinilai mendukung penerbit karikatur Nabi Muhammad di majalah sebagai bentuk kebebasan berekspresi. Dia juga mengeluarkan pernyataan menyebutkan Islam saat ini adalah agama yang mengalami krisis.

Serangan juga terjadi di Nice, Prancis belum lama saat terjadi insiden pemenggalan guru. Tiga orang dikabarkan tewas dalam aksi tersebut.

Prancis juga telah mengumumkan keadaan darurat akibat aksi teror tersebut. Mereka melakukan pengamanan level tinggi pada kota-kota di sana

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar