Sekitar 655 Ribu Kendaraan Meninggalkan Jakarta untuk Berlibur

Sabtu, 31/10/2020 20:24 WIB
Jalan tol macet parah saat musim mudik

Jalan tol macet parah saat musim mudik

Jakarta, law-justice.co - PT Jasa Marga mencatat lebih dari 655 ribu kendaraan meninggalkan Jakarta ke arah timur, barat dan selatan. Jumlah ini mengalami kenaikan dalam periode empat hari libur cuti bersama dan Maulid Nabi 1442 H, Selasa-Jumat, 27-30 Oktober 2020.

Angka tersebut merupakan kumulatif arus lalu lintas (lalin) dari beberapa Gerbang Tol (GT) Barrier/ Utama, yaitu GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (arah Timur), GT Cikupa (arah Barat) dan GT Ciawi (arah Selatan).

"Total volume lalin yang meninggalkan Jakarta ini naik 28,3% jika dibandingkan lalin new normal. Untuk distribusi lalu lintas meninggalkan Jakarta dari ketiga arah yaitu mayoritas sebanyak 49,19% menuju arah Timur, 28,03% menuju arah Barat dan 22,78% menuju arah Selatan," kata Juru Bicara PT Jasa Marga (Persero) Tbk Dwimawan Heru dalam keterangan resmi.

Berikut rincian distribusi lalu lintas yang mengara ke arah timur :

ARAH TIMUR
- GT Cikampek Utama 1, dengan jumlah 176.736 kendaraan meninggalkan Jakarta, naik sebesar 55,4% dari lalin new normal.
- GT Kalihurip Utama 1, dengan jumlah 145.649 kendaraan meninggalkan Jakarta, naik sebesar 32,6% dari lalin new normal.

Total kendaraan meninggalkan Jakarta menuju arah Timur adalah sebanyak 322.385 kendaraan, naik sebesar 44,2% dari lalin new normal.

ARAH BARAT

Lalin meninggalkan Jakarta menuju arah Barat melalui GT Cikupa Jalan Tol Tangerang-Merak adalah sebesar 183.676 kendaraan, naik sebesar 12,9% dari lalin new normal.

ARAH SELATAN
Sementara itu, jumlah kendaraan yang meninggalkan Jakarta menuju arah Selatan/Lokal melalui GT Ciawi 1 Jalan Tol Jagorawi sebanyak 149.304 kendaraan, naik sebesar 20,0% dari lalin new normal.

"Sesuai dengan prediksi Jasa Marga, puncak arus kendaraan meninggalkan Jakarta terjadi pada hari Rabu (28/10). Jumlah lalin meninggalkan Jakarta mencapai 192.754 kendaraan, naik 56,93% dari lalin new normal," sebut Heru.

(Tim Liputan News\Yudi Rachman)

Share:




Berita Terkait

Komentar