Soal Data, TGPF Intan Jaya Klaim Lebih Lengkap dari Tim Haris Azhar

Jum'at, 30/10/2020 07:56 WIB
Benny Mamoto pimpin TGPF penembakan di Intan Jaya, Papua (kompas)

Benny Mamoto pimpin TGPF penembakan di Intan Jaya, Papua (kompas)

Jakarta, law-justice.co - Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya mengklaim bahwa memiliki temuan dan data lebih lengkap.

Hal itu disampaikan Ketua Tim Investigasi Lapangan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya, Benny Mamoto untuk menanggapi keberadaan Tim Kemanusiaan Provinsi Papua untuk Kasus Kekerasan Terhadap Tokoh Agama di Kabupaten Intan Jaya yang dipimpin oleh Haris Azhar.

"Temuan TGPF lebih lengkap karena narasumbernya termasuk anggota Polri (termasuk penyidik) dan anggota TNI, di samping keluarga korban dan tokoh agama, tokoh masyarakat," kata Benny seperti melansir cnnindonesia.com, Jumat 30 Oktober 2020.

Meski memiliki banyak temuan di lapangan, Benny mengatakan bahwa TGPF Intan Jaya tak berhak menyebutkan nama pihak-pihak yang terlibat.

Dia menegaskan bahwa TGPF hanya bertugas mengumpulkan informasi atau data di lapangan. Semua data itu sudah diserahkan kepada Panglima TNI, Kapolri, KSAD, Kepala BIN serta Mendagri untuk ditindaklanjuti.

"TGPF tidak mungkin menyebut nama karena bukan jadi kewenangan TGPF," kata Benny.

Dia mengatakan TGPF Intan Jaya pun tidak berwenang menetapkan pelaku atau tersangka. Benny menegaskan bahwa pihaknya sebatas mengumpulkan informasi di lapangan.

"Yang berwenang menentukan pelaku atau tersangka adalah penyidik setelah memiliki dua alat bukti," kata Benny.

"Sampai saat terakhir belum ditemukan saksi mata peristiwa penembakan teresbut sehingga tidak elok kalau sudah menyebut nama pelakunya," sambungnya.

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar