Prancis Makin Panas, Tiga Orang Tewas Ditusuk dalam Gereja

Kamis, 29/10/2020 17:53 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron (Foto: The Financial Express)

Presiden Prancis Emmanuel Macron (Foto: The Financial Express)

Jakarta, law-justice.co - Kondisi Prancis semakin panas usia pernyataan kontroverisal Emmanuel Macron. Usai Presiden Prancis menyampaikan hal itu, tiga orang tewas diserang oleh seorang pria berpisau di Gereja Notre Dame pada Kamis (29/10/2020). Selain itu, ada beberapa orang lainnya terluka akibat serangan yang terjadi di Kota Nice.

Terhadap serangan itu, Wali Kota Christian Estrosi menyebut insiden itu sebagai terorisme. Dilaporkan bahwa polisi telah menahan penyerang.

"Saya dapat mengkonfirmasi bahwa semuanya membuat kami berpikir ini adalah serangan teror di Notre-Dame Basilica," demikian cuitan Estrosi seperti dilansir The Guardian, Kamis (29/10/2020).

Serangan ini terjadi saat Prancis baru saja mengalami peristiwa pemenggalan guru, Samuel Paty awal bulan ini oleh seorang pria asal Chechnya. Penyerang mengatakan dia ingin menghukum Paty karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada murid-muridnya dalam pelajaran kewarganegaraan.

"Prancis kembali menjadi korban fasisme Islam," demikian cuitan Estrosi, yang sebelumnya merupakan anggota parlemen di bawah Partai Republik, sebuah partai sayap kanan.

Belum diketahui apa motif serangan di Nice, atau apakah ada kaitannya dengan kartun Nabi Muhammad.

 

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar