Ketika Jokowi Lebih Percaya Luhut-Erick Ketimbang PDIP Selama Berkuasa

Kamis, 29/10/2020 08:36 WIB
Presiden Joko Widodo (Foto: dok. Kompas)

Presiden Joko Widodo (Foto: dok. Kompas)

Jakarta, law-justice.co - Direktur Eksekutif Indopolling Network, Wempy Hadir menyebut ungkapan politisi PDIP Darmadi Durianto terkait adanya kudeta merangkak yang dilakukan pada Jokowi adalah ekspresi manuver politik.

Menurut Wempy, meski menjadi partai pemenang dan penopang utama pemenangan Jokowi sebagai presiden, PDIP tidak mendapatkan peran strategis mengelola kekuasaan.

Selama ini, kata Wempy, Jokowi lebih memberikan peran lebih pada orang-orangnya yang berada di luar PDIP seperti Luhut Binsar Pandjaitan dan Erick Thohir.

"PDIP sebagai partai pemenang tidak nampak perannya oleh Jokowi, mulai komposisi menteri, peran di lembaga strategis negara padahal kan beban partai penguasa bagaimana ideologi yang diemban partai terdeliver menjadi kebijakan negara," ujarnya seperti melansir rmol.id, Kamis 29 Oktober 2020.

PDIP dalam analisa Wempi sedang melakukan bargaining politik pada Jokowi dan orang-orangnya. Tujuannya adah untuk membangun suatu kompromi politik

"Pernyataan itu (Darmadi soal kudeta merangkak) bagian dari manuver untuk membangun kompromi politik agar ada keseimbangan kekuasaan. Jokowi harus tahu itu karena tanpa PDIP tidka mungkin jadi Presiden," demikian kata Wempy.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar