Ini Gejala Long Covid-19 yang Juga Bisa Terkena Anak

Sabtu, 31/10/2020 06:58 WIB
Ilustrasi Kombinasi Long Covid-19 Bisa Mematikan (kompas)

Ilustrasi Kombinasi Long Covid-19 Bisa Mematikan (kompas)

Jakarta, law-justice.co - Fakta dan fenomena Long Covid kini mulai sering terdengar bahkan telah dialami banyak pasien yang masih atau telah pulih dari infeksi Covid-19. Saat mengalami kondisi ini, seseorang terus-menerus merasakan gejala covid dalam waktu yang lama.

Untuk mengetahui seseorang mengalami `long Covid` atau tidak, ada beberapa tanda yang diduga kuat menjadi gejala dari fenomena tersebut. Menurut peneliti, kesulitan saat bernapas yang menjadi prediksi paling signifikan dari `long Covid` ini.

"Meski laporan terkait `long Covid` meningkat, tetapi masih sedikit yang mengetahui tentang prevalensi, faktor risiko, atau apapun yang bisa memprediksinya," kata para peneliti yang dikutip dari Express UK, kemarin (30/10).

"Ketika dianalisis secara individual serta disesuaikan dengan usia dan jenis kelamin, setiap gejala dalam masa isolasi ini bisa memprediksi durasi penyakit itu bisa bertahan," lanjutnya.

Ada lima gejala yang diduga kuat menjadi tanda seseorang mengalami `long Covid`, yaitu:

  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Dispnea
  • Suara serak
  • Mialgia

"Secara khusus, dispnea sudah terbukti menjadi prediktor yang signifikan dari gejala jangka panjang," jelasnya. Selain itu, pasien yang mengalami beberapa gejala sekaligus selama tahap awal infeksi juga lebih mungkin mengalami long covid-19. Lebih dari 170 pasien yang mengalami gejala jangka panjang.

Gejala Sama Pada Anak

Terkait itu, sebuah studi baru menunjukkan bahwa sebanyak 10 persen pasien COVID-19 anak-anak juga bisa mengalaminya. Kasus ini diketahui terjadi pada anak berusia 12 tahun. Anak bernama Maggie ini menceritakan dirinya tertular Corona dari orang tuanya, dan merasakan gejala yang menetap.

"Rasanya seperti seekor gajah duduk di dada saya... Sulit untuk menarik napas dalam-dalam. Saya selalu mual, saya tidak ingin makan, saya sangat pusing saat berdiri atau bahkan hanya berbaring," jelas Maggie saat wawancara dengan New York Times, yang dikutip dari Times of India, Selasa (27/10/2020).

Kasus lainnya juga dialami Eli Lipman yang berusia 9 tahun. Ia tertular virus dari ayahnya, dan gejala COVID-19 masih bisa ia rasakan selama lima bulan. "Ini masalah besar dan akan menyakitkan. Lima bulan sebelumnya, saya merasa seperti akan mati. Saya merasa sangat lelah, tidak bisa bangun dan tidak ingin melakukan apa pun," kata Lipman.

"Namun, sekarang saya sudah merasa lebih baik dan merasa lebih energik," imbuhnya. Orang dewasa maupun anak-anak membutuhkan tingkat perawatan yang sama pasca COVID-19. Bahkan perawatan terkait `long Covid` mungkin membutuhkan waktu hingga seumur hidup.

Salah satu gejala COVID-19 yang paling mencolok terjadi pada anak-anak adalah Sindrom Peradangan Multisistem, yang menghasilkan respons kekebalan yang kuat.

Selain itu, bisa menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa sebagian anak-anak, termasuk kejang, nyeri yang menyiksa, demam berulang, gangguan kognitif, dan gangguan pernapasan. Tetapi, komplikasi ini masih jarang ditemukan.

(Warta Wartawati\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar