Rizal Ramli: Baru di Era Jokowi Kredit Tumbuh Negatif Sejak 1998!
Presiden Jokowi dengan Rizal Ramli (pinterpolitik)
Jakarta, law-justice.co - Ekonom senior, Rizal Ramli kembali menyoroti tata kelola keuangan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kali ini dia mengkritisi masalah laju kredit yang minus di bulan September 2020.
Tercatat pertumbuhan kredit pada September 2020 berada di angka negatif (-) 0,4 persen year on year (yoy).
Rizal Ramli mengkritik kinerja buruk pemerintah tersebut karena ini menjadi catatan terburuk di era Presiden Joko Widodo yang sudah memimpin negeri selama 6 tahun. Bahkan, sambungnya, juga menjadi catatan terburuk Indonesia sejak mengalami krisis di tahun 1998.
“Sejak krisis 1998, baru kali ini (era Jokowi) kredit tumbuh negatif!“ ujar Menko Perekonomian era Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid itu dalam akun Twitter pribadinya, Selasa (27/10).
Selain itu, Rizal Ramli juga mencatat bahwa penyaluran kredit koperasi juga parah. Angkanya berada di 0,7 persen (yoy) pada bulan Agustus. Kemudian angka itu merosot dan tumbuh negatif (-) 0,7 persen di bulan September.
Menurutnya, akar dari permasalahan itu adalah ulah dari Menteri Keuangan Sri Mulyani. Menteri berpredikat terbaik tersebut, kata Rizal Ramli, telah melakukan utang yang jor-joran. Sehingga berimbas pada daya beli dan ekonomi rakyat.
“Inilah akibat Sri Mulyani Indrawati utang jor-joran (debt overhang), semakin menghancurkan daya beli dan ekonomi,” demikian mantan Menko Kemaritiman itu.
Pertumbuhan Kredit Sept 2020 negatif -0.4% (yoy). Sejak krisis 1998, baru kali ini kredit tumbuh negatif ! Penyaluran kredit korporasi 0,7% YoY Agustus, menjadi tumbuh negatif -0,7% Sept. Inilah akibat SMI utang jor2-an (debt overhang), semakin menghancurkan daya beli & ekonomi. pic.twitter.com/HnX6oyOh7w
— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) October 27, 2020
Komentar