Wafat karena Covid, Begini Jejak Fahrurrozi, Gubernur Tandingan Ahok

Selasa, 27/10/2020 15:11 WIB
Jejak Fahrurrozi, gubernur tandingan Ahok yang meninggal karena Covid-19 (republika)

Jejak Fahrurrozi, gubernur tandingan Ahok yang meninggal karena Covid-19 (republika)

Jakarta, law-justice.co - Mungkin saat ini nama Fahrurrozi Ishaq tak begitu terkenal dibandingkan tahun 2014. Pasalnya, pada tahun 2014 itu, dia diusung lalu dilantik oleh Front Pembela Islam (FPI) menjadi Gubernur DKI Jakarta untuk melawan atau menjadi gubernur tandingan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Namun, tak lama setelah itu namanya mulai menghilang.

Pada Selasa (27/10/2020) hari ini, Fahruurrozi mengehanbuskan nafas terakhirnya. Dia meninggal dunia karena menderita Covid-19.

Berita duka itu dikonfirmasi oleh Wakil Sekretaris Jenderal PA 212 Novel Bamukmin. Ia mengatakan, organisasinya FPI dan ormas Islam lain berduka.

"Begitu juga imam besar kami, Habib Rizieq Shihab di Arab Saudi," kata Novel seeprti dilansir dari Suara.com.

Novel Bamukmin mengatakan, kabar wafatnya Fahrurrozi langsung disampaikan kepada Habib Rizieq yang tengah berada di Arab Saudi.

"Saya belum ada komunikasi, namun Insyaallah beliau (Habib Rizieq) sudah mengetahui dan di mana ormas-ormas yang dibawah naungan HRS sudah memberikan ucapan turut berbelasungkawa," kata Novel.

Meski demikian, Novel tidak mengatakan dengan lugas penyebab meninggalnya Fahrurrozi yang dikabarkan terpapar Covid-19.

"Terkait covid atau tidaknya adalah kehendak Allah dan orang yang terkena covid adalah orang yang mati syahid akhirat yang insyaAllah tempatnya surga," ujar Novel.

Sebagai seorang yang pernah diperhitungkan di DKI Jakarta, berikut rekam jejak Fahrurrozi Ishaq sebagai gubernur tandingan Ahok beberapa tahun silam.

1. Dilantik FPI sebagai wujud penolakan terhadap Ahok

Setelah Ahok dilantik jadi gubernur DKI Jakarta, massa dari FPI dan 90 ormas yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Jakarta berunjuk rasa di DPRD dan Balai Kota DKI Jakarta, Senin (1/12/2014).

Dalam aksinya, massa menolak Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta dan melantik KH Fahrurrozi Ishaq sebagai Gubernur DKI versi Gerakan Masyarakat Jakarta. Ketika itu, Ahok menanggapi pelantikan gubernur tandingannya dengan santai.

"Ga usah diurus lah. Kita urus MRT ajah, urus kerja ajah ngapain diurusin. Ga usah dipikirin lah," ucap Ahok.

2. Pernah sebut Ahok sumber musibah

Pada tahun 2015, Fahrurrozi melempar pernyataan kontroversial ketika aksi massa di depan Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

"Ahok (itu) sumber musibah, perusak akhlak anak-anak kita. Kalau menurut tokoh-tokoh yang kami temui, mereka mengatakan (bahwa) jangankan jadi Gubernur, jadi RT aja (Ahok) nggak pantes. Bukan hanya kasar, tapi (dia) amat sangat kotor," kata Fahrurrozi, Selasa (24/03/2015).

3. Dianggap memperuncing isu SARA

Menurut Eksekutif MAARIF Institute Fajar Riza Ul Haq munculnya Gubernur DKI tandingan akibat penolakan terhadap pelantikan Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) sebagai orang nomor satu DKI justru memperuncing isu SARA.

"Sebagai ekspresi kebebasan berpendapat sah-sah saja tindakan itu. Namun saya tidak melihat alasan kuat yang dapat membenarkannya kecuali semata-mata alasan politik dan kebencian sektarianisme," kata Fajar di Jakarta, Senin (01/12/2014).

4. Membuat petisi untuk melengserkan Ahok

Fahrurozi pernah menyerahkan petisi kepada Ketua Panitia Hak Angket DPRD, Mohamad Sangaji alias Ongen. Pemberian petisi itu menurutnya bertujuan untuk terus mendukung Tim Angket agar dapat segera melengserkan Ahok.

"Pak Ketua (Ongen), saya bawa angket dan petisi, mendukung DPRD DKI melengserkan Ahok, dan menolak Ahok jadi Gubernur DKI Jakarta," jelasnya.

Dukungan itu disebut antara lain berupa fotokopi KTP warga Jakarta. Lebih jauh, Fahrurozi pun mengaku kesal dengan salah satu lembaga survei yang sebelumnya memenangkan Ahok (didukung rakyat) dalam hasilnya itu.

5. Berjanji untuk blusukan

Habib Rizieq Shihab ketika mengangkat Fahrurrozi menyebut gubernur tandingan itu akan blusukan ke rumah-rumah warga. Ia mengimbau para warga agar menyambut sedangkan kalau gubernur lain sebaiknya diusir.

"Gubernur kita juga akan blusukan. Kalau Ahok yang blusukan lempar saja pake telor asin," ujar Rizieq di depan Balai Kota, Senin (01/12/2014).

Mengamini Rizieq, Fahrurrozi juga mengatakan akan lebih dekat dengan masyarakat dan akan senantiasa memberikan kebaikan ke seluruh masyarakat Jakarta.

6. Mengaku tak punya program

Saat diangkat jadi gubernur tandingan, Fahrurrozi mengaku tidak memiliki program-program apa pun. Rozi berdalih Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang ditolaknya juga tidak mempunyai program.

"Program tidak ada. Tukang ojek saja bisa menjadi gubernur. Ahok saja nggak ada programnya karena semuanya sudah dilakukan Fauzi Bowo," kata Rozi berkilah usai demo di depan Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (01/12/2014).

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar