Siap-siap Harga Emas Antam Bakal `Meledak` Beberapa Pekan Kedepan

Selasa, 27/10/2020 12:24 WIB
Harga emas mengalami penguatan seiring dengan pelemahan dolar AS dan peningkatan permintaan di tengah tekanan global. Kenaikan harga emas didorong oleh  kekhawatiran wabah virus corona yang menciptakan kepanikan di kalangan investor. Robinsar Nainggolan

Harga emas mengalami penguatan seiring dengan pelemahan dolar AS dan peningkatan permintaan di tengah tekanan global. Kenaikan harga emas didorong oleh kekhawatiran wabah virus corona yang menciptakan kepanikan di kalangan investor. Robinsar Nainggolan

Jakarta, law-justice.co - Harga emas Antam bergerak tak bergairah dalam dua pekan terakhir. Didominasi stagnan, emas Antam tercatat hanya beberapa kali mengalami kenaikan dan penurunan, itu pun nilai tak signifikan.

Alhasil, harga emas Antam tak jauh-jauh dari kisaran level terendah Rp1.007.000 hingga level tertinggi Rp1.011.000 sejak 19 Oktober 2020 lalu.

Yang lebih membuat heran, harga emas Antam lagi-lagi tak mengalami pergerakan jelang libur panjang yang dimulai esok hari. Dilansir dari laman resmi logammulia.com, harga emas Antam tertahan di level Rp1.007 per gram pada Selasa, 27 Oktober 2020.

Stagnansi harga tersebut membuat emas dengan satuan terkecil, yakni 0,5 gram masih bertengger di harga Rp533.500. Kemudian, untuk emas Antam seberat 2 gram dan 3 gram masing-masing tertahan di harga Rp1.954.000 dan Rp2.906.000.

Berikut ini adalah daftar lengkap harga emas Antam pada hari ini, Selasa, 27 Oktober 2020.

1 gram Rp1.007.000
2 gram Rp1.954.000
3 gram Rp2.906.000
5 gram Rp4.815.000
10 gram Rp9.565.000
25 gram Rp23.787.000
50 gram Rp47.495.000
100 gram Rp94.912.000
250 gram Rp237.015.000
500 gram Rp473.820.000
1.000 gram Rp947.600.000

Meski demikian ada kemungkinan akan terjadi pergerakan besar dalam 2 pekan ke depan, mengikuti pergerakan harga emas dunia yang akan merespon data pertumbuhan ekonomi serta pemilihan presiden Amerika Serikat (AS).

Sebagai informasi, harga emas dunia melanjutkan penurunan 2 hari beruntun sebelumnya yang disebabkan oleh stimulus fiskal di AS yang kemungkinan tidak akan cair hingga pemilihan presiden (pilpres) selesai pada 3 November mendatang.

Selain itu, produk domestic bruto (PDB) AS kuartal III-2020 yang diprediksi tumbuh hingga 31,9% dari sebelumnya yang berkontraksi (tumbuh negatif) 31,4%.

Data PDB AS akan dirilis pada Kamis nanti, sehingga kemungkinan akan ada pegerakan besar emas setelah rilis data tersebut dan pekan depan setelah ada pemenang pilpres AS yang mempertemukan petahanan dari Partai Republik, Donald Trump, dengan lawannya dari Partai Demokrat Joseph `Joe` Biden.

Andy Hecht partner di bubbatrading.com mengatakan siapa pun pemenangnya apakah Donald Trump, atau Joe Biden, harga emas dikatakan tetap akan menguat.

Tetapi jika Biden yang memenangi pilpres akan lebih menuntungkan bagi emas, sebab menurut Hetch nilai stimulus yang akan digelontorkan lebih besar.

Hal senada juga diungkapkan Mike McGlone ahli strategi komoditas senior di Bloomberg Intelligence. Ia mengatakan emas saat ini sedang memulai tren penguatan 20 tahun lalu, atau yang disebut supercycle.

"Saya melihat emas saat ini memiliki kesamaan dengan tahun 2001 ketika memulai tren kenaikan. Emas saat ini memulai lagi tren bullish yang dimulai 20 tahun lalu," kata McGlone sebagaimana dilansir Kitco.

McGlone mengatakan selama periode pemerintahan Trump emas sudah melesat 50%, dan siapa pun yang memerintah di AS selanjutnya ia melihat emas akan kembali mencetak kenaikan 50%.

Sama dengan Hetch, McGlone juga menilai emas akan lebih diuntungkan Joe Biden dan Partai Demokrat memenangi pemilihan umum kali ini.

Ketika harga emas dunia melesat lagi, maka harga emas Antam tentunya juga akan terkerek naik.

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar