Libur Panjang Akhir Bulan, Menhub Khawatir 3 Tempat Ini Dipadati Orang

Jum'at, 23/10/2020 18:33 WIB
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi khawatir tiga lokasi jadi tempat kerumunan orang saat libur panjang (Foto: Tribun)

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi khawatir tiga lokasi jadi tempat kerumunan orang saat libur panjang (Foto: Tribun)

Jakarta, law-justice.co - Libur panjang mulai dari Rabu (28/10/2020) hingga akhir bulan Oktober membuat Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi khawatir. Selain karena takut melonjaknya kasus Covid-19, dia juga khawatir akan terjadi penumpukan orang di tiga lokasi.

Ketiga lokasi tersebut adalah Bandara internasional Soekarno Hatta, tol ke arah timur Palimanan, dan di Merak-Bakauheni. Hal itu dikatakannya karena ada tren pergerakan orang terjadi di hari-hari tertentu saja.

Ia sendiri memprediksi bahwa pada periode cuti bersama kali ini terjadi peningkatan traffic transportasi hingga 20%. Menurutnya, angka itu sebenarnya tidak terlalu signifikan jika dilihat secara keseluruhan.

"Jumlahnya mungkin tidak signifikan kalau secara kumulatif. Tapi pergerakan itu dilakukan oleh saudara-saudara kita itu menumpuk di satu hari. Mereka pengen berangkat cepat dan pulang pada akhir," katanya dalam konferensi pers, Jumat (23/10/20).

Ia menyebutkan, puncak arus pergerakan diperkirakan terjadi mulai 27 Oktober malam hingga 28 Oktober. Pada hari itulah orang-orang serempak mulai melakukan perjalanan.

"Itu terjadi pergerakan banyak dan di situ nanti ada satu pergerakan yang sangat intens. Kalau di sekitar Jakarta itu terjadi di 3 tempat, yaitu di Soetta, kedua di tol ke arah timur Palimanan, setelah itu Merak-Bakauheni," imbuhnya.

Jika terjadi penumpukan di 3 lokasi tersebut, menurutnya bisa menjadi masalah. Dalam saat bersamaan, peningkatan traffic penumpang bisa mencapai 50% atau bahkan mencapai dua kali lipat dibandingkan hari-hari biasanya.

"Karenanya 2 hal yang harus dilakukan. Tentu operator harus siap dengan segala syarat-syarat, protokol kesehatan dan menempatkan jumlah keterisian pergerakan. Juga saya mengimbau kepada masyarakat tidak semua pulang pada tanggal 27 malam dan tanggal 28. Kalau bisa ya sebagian pulang tanggal 29 lah, mengurangi," katanya.

Libur panjang kali ini memang jadi perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam sejumlah kesempatan, Jokowi khawatir adanya lonjakan kasus Covid-19 akibat pergerakan orang di masa libur panjang.

"Satu sisi kita pasti senang banyak masyarakat yang bisa menggunakan kesempatan untuk bertemu sanak keluarga dan baik untuk pariwisata. Tapi memang karena itu panjang, pak presiden dalam ratas waktu itu menyatakan bahwa libur akhir Oktober ini tidak menjadikan satu jembatan penularan Covid-19," tutup Budi.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar