Hal Penting & Urgen Ini Dibahas Jokowi dengan Perdana Menteri Jepang

Selasa, 20/10/2020 20:26 WIB
Jokowi bahas penanganan COVID-19 dengan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga (detikcom)

Jokowi bahas penanganan COVID-19 dengan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga (detikcom)

Jakarta, law-justice.co - Pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga membahas sejumlah hal, salah satunya adalah soal kerja sama penanganan COVID-19. Ini merupakan kunjungan pertama Suga setelah dilantik menggantikan Shinzo Abe yang mengundurkan diri karena sakit.

Jokowi menerima Suga di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat pada Selasa (20/10/2020). Poin besar yang dibahas dalam pertemuan itu adalah untuk mempererat hubungan kerja sama antar kedua negara.

"Merupakan suatu kehormatan bagi saya dan seluruh rakyat Indonesia, sore hari ini dapat menyambut kedatangan PM Jepang yang baru Yang Mulia Yoshihide Suga beserta seluruh delegasi. Kunjungan ke Indonesia adalah bagian dari rangkaian kunjungan pertama PM Suga setelah dilantik sebagai Perdana Menteri bulan September yang lalu. Hal ini menunjukkan arti penting Indonesia dan kawasan Asia Tenggara dan ini juga merefleksikan komitmen bersama untuk memperkokoh kemitraan strategis antara Jepang dan Indonesia," kata Jokowi dalam konferensi pers melalui channel YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (20/10/2020).

Jokowi mengungkapkan ada sejumlah kerja sama yang dibahas dalam pertemuannya dengan Suga. Pertama, kerja sama mengenai penanganan pandemi COVID-19.

"Sejak awal pandemi, Jepang merupakan mitra penting Indonesia dalam mitigasi pandemi, termasuk evakuasi 69 ABK dari Kapal Diamond Princess di Yokohama. Dan saya menyambut baik telah ditandatanganinya memorandum kerja sama kesehatan antara Indonesia dan Jepang pada 19 Oktober yang lalu. Indonesia menghargai komitmen dan kontribusi Jepang dalam pembentukan ASEAN COVID-19 Response Fund. Saya juga mengajak Jepang memperkuat tata kelola kesehatan di kawasan untuk menghadapi pandemi di masa yang akan datang termasuk pembentukan ASEAN Centre for Public Health Emergencies and Emerging Diseases," paparnya.

Kedua, kerja sama dalam hal travel corridor arrangement (TCA). Jokowi mengatakan dia dan Suga sepakat membuka akses perjalanan terbatas bagi pebisnis.

"Kita juga sepakat menugaskan Menlu Jepang dan Indonesia untuk menegosiasikan detil dan menyelesaikannya dalam waktu 1 bulan," kata Jokowi.

Kemudian, Jokowi dan Suga juga membahas upaya memperkuat kerja sama di bidang ekonomi antara Jepang dan Indonesia. Jokowi menyambut baik relokasi dan perluasan investasi perusahaan-perusahaan Jepang di Indonesia.

"Seperti perusahaan Denso, Sagami, Panasonic, Mitsubishi Chemical, dan Toyota. Saya tadi juga meminta perhatian terhadap Jepang adanya kendala izin impor untuk produk pertanian, produk kehutanan dan produk perikanan dari Indonesia. Saya tadi juga mendorong Jepang untuk ikut berpartisipasi dalam Sovereign Wealth Fund Indonesia," tuturnya.

Jokowi mengatakan, dalam pertemuan itu, juga dibahas upaya memperkuat kerja sama multilateral. Jokowi mengaku menekankan pentingnya spirit kerja sama untuk terus diperkuat.

"Terutama di tengah rivalitas yang semakin menajam antara kekuatan besar dunia. Spirit kerja sama yang inklusif perlu juga terus guna memajukan dalam rangka kerja sama Indo-Pasific sebagaimana tercermin dalam ASEAN Outlook on the Indo-Pacific. Saya juga menggarisbawahi harapan agar Laut Cina Selatan dapat terus menjadi laut yang damai dan stabil," tutup Jokowi

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar