Dalang Demo, Mahfud: Mungkin Ada Orang Dekat SBY Ditangkap, Tapi...

Selasa, 20/10/2020 09:30 WIB
Mantan Ketua MK, Mahfud MD. (eramuslim)

Mantan Ketua MK, Mahfud MD. (eramuslim)

Jakarta, law-justice.co - Publik sempat dihebohkan oleh isu adanya dalang di balik aksi demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja beberapa waktu lalu.

Salah satu tuduhan bahkan mengarah ke Partai Demokrat hingga mantan Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

SBY sendiri telah memberikan klarifikasi dan bantahan soal tudingan menjadi penunggang aksi demo UU Cipta Kerja.

Menanggapi hal itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD buka suara.

Pernyataannya disampaikan melalui video yang diunggah di Kanal YouTube Karni Ilyas Club pada Minggu malam, 18 Oktober 2020 kemarin.

"Ketika kemarin Partai Demokrat misalnya merasa disudutkan oleh itu, pemerintah kan tidak mengatakan itu," ujar Mahfud dalam video tersebut.

Mahfud pun berbicara soal kemungkinan adanya penangkapan terhadap orang yang memiliki kedekatan dengan SBY.

"Pemerintah katakan orangnya. Mungkin ya ada orang nanti ditangkap, itu orang dekat dengan Pak SBY, tetapi kita tidak mengatakan itu disuruh Pak SBY, hanya dekat dengan Pak SBY," jelasnya.

Mahfud menegaskan bahwa penangkapan dilakukan karena tindakannya, bukan semata-mata kedekatan dengan sang mantan presiden.

"Itu karena orangnya, bukan karena kedekatannya dengan siapa gitu, karena tindak pidanya yang nanti akan dibuktikan di pengadilan," tegasnya.

Mengomentari reaksi SBY serta Partai Demokrat soal tuduhan dalang demo, Mahfud menyebut pemerintah tidak pernah mengklaim kedua pihak tersebut terlibat.

"Permerintah kan tidak ikut-ikut bahwa itu Pak SBY yang melakukan. Kalau saya jawab, pemerintah enggak pernah sekalipun mengatakan itu, coba buktikan," ungkapnya.

Mahfud pun menganggap munculnya tuduhan tersebut berawal dari cuitan akun Twitter seorang perempuan yang menyebut SBY penunggang aksi demo.

"Lalu ada yang menunjukkan, yang mengkaitkan peristiwa itu dengan Pak SBY kan akun Twitter perempuan itu. Saya buka, oh iya memang dia yang mulai bilang Pak SBY jadi otaknya, Pak SBY menunggangi," tuturnya.

Dirinya menambahkan, pemerintah akan menangkap pemilik akun tersebut jika SBY memberikan aduan dan laporan terkait tuduhannya.

"Orang yang setiap hari caci maki Pak Jokowi banyak, orang setiap hari caci maki saya banyak, tidak diapa-apain juga. Kalau Pak Jokowi dan saya tidak ngadu. Kalau Pak SBY mau itu ditangani adukan saja akun itu," tambah Mahfud.

Menurut Mahfud, perempuan yang memiliki akun Twitter tersebut memandang SBY sangat buruk.

"Saya baru mengikuti akun itu kemarin sore. Menurut dia, buruk sekali Pak SBY di matanya. Pemerintah enggak pernah berpikir itu," pungkasnya.

Sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya, SBY sempat menjawab tudingan dirinya menjadi dalang di balik aksi demonstrasi UU Ciptaker.

"Memang kalau saya ikuti ya kembali seperti yang saya alami pada tahun 2016 dulu, saya dituduh, difitnah, menunggangi, menggerakan, membiayai sama dengan sekarang," imbuhnya.

SBY juga mengingatkan bahwa fitnah sama saja dengan mempermainkan sang Pencipta.

"Dan apalagi memfitnah itukan mempermainkan kebeneran, sebagai umat beriman kalau kita senang dan suka memfitnah sama dengan mempermainkan Tuhan," lanjut SBY.

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar