Usai Guru Digorok Muridnya, PM Prancis Bereaksi Keras
Presiden Prancis Emmanuel Macron (Foto: The Financial Express)
Jakarta, law-justice.co - Perdana Menteri Prancis mengeluarkan pernyataan keras atas aksi penyerangan terhadap seorang guru. Guru itu ditikam setelah memperlihatkan kartun Nabi Muhammad kepada murid-muridnya.
Perdana Menteri Jean Castex, Sabtu (17/10/2020) mengatakan Prancis bereaksi keras usai seorang guru digorok di jalan di pinggiran kota Paris, Jumat.
Guru itu diserang usai menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada murid-muridnya.
"Melalui salah satu pembelanya, Republik inilah yang telah ditikam jantungnya oleh terorisme Islamis," kata Castex melalui cuitan di Twitter.
"Dalam solidaritas dengan para guru, Negara akan bereaksi dengan ketegasan terkuat agar Republik dan warganya hidup, bebas! Kita tidak akan pernah menyerah. Tidak akan pernah."
Sebelumnya, seorang guru sejarah sekolah menengah di Prancis digorok di dekat sekolah. Guru tersebut memperlihatkan kartun Nabi Muhammad kepada murid-muridnya.
Tindakan guru tersebut dianggap menghujat umat Islam, kata pejabat Prancis pada Jumat (16/10/2020).
Penyerang ditembak mati oleh polisi tidak jauh dari lokasi serangan pada Jumat sore, di daerah pemukiman di pinggiran barat laut Paris.
"Salah satu warga kami dibunuh hari ini karena dia mengajar, dia mengajar murid-muridnya tentang kebebasan berekspresi," kata Presiden Prancis Emmanuel Macron kepada wartawan di lokasi serangan itu.
Macron menyebutkan guru tersebut menjadi korban serangan teroris Islam.
"Mereka tidak akan menang ... Kami akan bertindak. Dengan tegas, dan cepat. Anda dapat mengandalkan tekad saya," ujar Macron.
Insiden tersebut menggemakan serangan lima tahun lalu di kantor majalah satir Charlie Hebdo yang menerbitkan karikatur Nabi Muhammad.
Komentar