Soal Prabowo Akan ke AS, KAMI: Lebih Baik ke Saudi Jemput Habib Rizieq

Minggu, 11/10/2020 10:37 WIB
Menhan Prabowo dan Habib Rizieq (linisiar.id)

Menhan Prabowo dan Habib Rizieq (linisiar.id)

Jakarta, law-justice.co - Sekretaris Badan Pekerja Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Syahganda Nainggolan buka suara soal rencana kunjungan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, ke Amerika Serikat pada 15-19 Oktober mendatang.

Dia sebelumnya membahas soal pernyataan Guru Besar Hukum Internasional UI, Hikmahanto Juwana yang menyatakan kebijakan luar negeri Amerika Serikat yang menghapus nama Prabowo dari daftar hitam (Black List), tidak menjamin kasus Timor Timur tidak akan diungkit disana.

Hal itu dia sampaikan lewat akun twitter pribadinya @syahganda, Sabtu 10 Oktober 2020 kemarin.

"Prof Hikmahanto minta pemerintah lindungi Prabowo kalau nanti ke USA. Takut sampai disana ditangkap," kicaunya di twitter.

Sepengetahuannya, pemerintah Amerika taidak bisa menjamin warga negara asing tidak diseret ke pengadilan atas kasus yang ditudukan terhadapnya.

"Karena atas desakan pegiat HAM internasional bisa jadi pemerintahnya (Amerika Serikat) lepas tangan," tuturnya.

Oleh karena itu, Direktur Sabang-Merauke Institute ini menyarankan Prabowo untuk mengurungkan diri ke Negri Paman Sam.

Tapi mengubah kunjungannya ke Arab Saudi, untuk menjemput Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.

"Usulku Bowo ke Arab Saudi saja, jemput IB HRS Imam Besar Habib Rizieq Shihab). Peace!" demikian Syahganda Nainggolan.

Sebelumnya dikabarkan, Prabowo Subianto telah mendapatkan visa dari Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, setelah 20 tahun masuk daftar hitam (blacklist) dari pemerintahan Negri Paman Sam karena terkait kasus HAM Timor Timur.

Pemberian Visa itu masih terkait dengan kunjungan Prabowo ke Amerika Serikat pada 15-19 Oktober untuk menghadiri undangan Menhan AS, Mark Esper, membicarakan kerja sama bilateral Indonesia-AS di bidang pertahanan.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar