Tindakan Buruk Oknum Polisi di Demo, Rizal Ramli Ingatkan Kapolri

Sabtu, 10/10/2020 20:30 WIB
Rizal Ramli (law-justice.co/Robinsar Nainggolan)

Rizal Ramli (law-justice.co/Robinsar Nainggolan)

Jakarta, law-justice.co - Tokoh nasional, Rizal Ramli menyatakan kekecewaannya terhadap aksi represif sejumlah oknum aparat di aksi unjuk rasa mahasiswa dan buruh untuk menolak Undang-Undang Cipta Kerja pada Kamis (8/10/2020). Tak hanya melakukan intimidasi terhadap sejumlah jurnalis yang tengah meliput, kampus yang punya hak khusus pun coba dimasuki oleh sejumlah oknum aparat untuk mengejar mahasiswa yang melakukan demonstrasi.

Seperti yang terjadi di kampus Universitas Islam Bandung (Unisba) dan Universitas Pasundan (Unpas) kampus 2. Satu pos keamanan di kampus Unisba dirusak yang diduga akibat aksi buruk aparat, bahkan seorang satpam mendapat aksi kekerasan dari oknum polisi karena mengingatkan aparat jika sudah memasuki wilayah kampus yang semestinya dihormati.

Rizal pun mengingatkan Kapolri Jenderal Idham Azis atas tindakan buruk anak buahnya yang hanya menjadi alat kekuasaan.

"Mas Idham, Kapolri @DivHumas_Polri, ini sudah kebangetan. Tlg dihormati kebebasan akademik dan kampus. Kami Kabinet Gus Dur pisahkan Polri dari TNI, agar Polri jadi pengayom masyakat, bukan alat politik & kekuasaan," tulis Rizal Ramli melalui akun Twitter pribadinya, Sabtu (10/10/2020).

Rizal juga mengingatkan kalau aksi memasuki wilayah kampus pun pernah dilakukan aparat TNI pada 1998.

"Tentara duduki kampus ITB selama 3 bulan tahun 1998, dan serbu Kampus UGM," cuitnya.

Selain di Bandung, mahasiswa yang bergabung dalam aliansi Geger Banten pun mengalami hal serupa saat melakukan demo di wilayah kampus. Bentrokan antara polisi dengan mahasiswa diduga dipicu oleh provokator yang menyalakan petasan dan diduga ada penyusup saat mahasiswa berdemonstrasi.

(Hendrik S\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar