Jamu dan Obat Tradisional Harus Jadi Arus Utama di Indonesia

Jum'at, 09/10/2020 23:39 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy (aktual.com/Antara)

Menko PMK Muhadjir Effendy (aktual.com/Antara)

Jakarta, law-justice.co - Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, bahan lokal digunakan hanya sedikit dan saat ini bahan baku pembuatan obat di Indonesia sangat didominasi bahan impor.

"Sementara kita (Indonesia) begitu kaya flora fauna. Itu bisa menjadi sumber bahan baku obat yang selama ini belum begitu dimanfaatkan," ujar Menko PMK Muhadjir, dilansir dari jPNN.com, Jumat (9/10/2020).

Muhadjir menuturkan, adanya pandemi Covid-19 menyingkap kenyataan bahwa penyelenggaraan kesehatan mulai dari alat-alat kesehatan sampai obat-obatan masih didominasi impor. Oleh karena itu, pemerintah berupaya mengarusutamakan obat yang memanfaatkan kekayaan alam Indonesia.

"Jadi ini memang harus ada terobosan untuk bagaimana mengarusutamakan obat-obat tradisional dan jamu-jamuan, agar betul-betul menjadi tuan rumah sendiri di Indonesia. Ini yang menjadi tugas kami," katanya.

Dalam kesempatan itu, Menko Muhadjir menyerahkan Sertifikat Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik Bertahap (CPOTB) serta Nomor Izin Edar Obat Tradisional kepada sejumlah pelaku UMKM jamu yang ada di Kabupaten Sukoharjo.

Muhadjir menjelaskan, program pembagian Sertifikat CPOTB dan Izin edar akan terus digalakkan hingga seluruh Indonesia agar pelaku UMKM jamu bisa menghasilkan jamu dan obat tradisional yang bermutu, dan turut memberdayakan masyarakat. Selain itu, Menko PMK meminta agar pelaku UMKM jamu agar terus mengembangkan inovasi produk sampai menghasilkan obat tradisional yang teruji klinis dan mendapatkan grade fitofarmaka.

"Kami akan dukung penuh pelaku usaha di bidang obat tradisional dan jamu ini," jelasnya.

(Hendrik S\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar