Sindir Pendemo, Denny: Dulu Teriak Lockdown, Sekarang Biayai Demo
Pegiat Media Sosial Denny Siregar sindir para pendemo tolak UU Cipta Keja (monitor.co.id)
Jakarta, law-justice.co - Pegiat Media Sosial Denny Siregar mengaku prihatin dengan sikap para pendemo yang menolak Undang-Undang Cipta Kerja. Pasalnya, hal itu dilakukan saat pandemi Covid-19 masih berlangsung.
"Saya prihatin," kata Denny melalui cuitan di akun Twitternya @Denny Siregar seperti dikutip law-justice.co, Kamis (8/10/2020).
Menurut Denny, saat pandemi Covid-19 muncul di Indonesia banyak orang berteriak agar melakukan lockdown. Hal itu sebagai bukti bahwa orang-orang sangat peduli dengan kesehatan.
"Waktu awal pandemi, doi teriak-teriak "lockdown, lockdown" seolah-olah perduli dengan kesehatan," katanya.
Namun, kini sebaliknya malah terjadi. Denny mengatakan orang-orang yang dulunya teriak agar lockdown kini malah ikut membiayai para pendemo. Dia menilai, hal itu karena tak lepas dari nafsu kuasa yang begitu besar.
"Sekarang malah biayai demo, orang-orang berkumpul dalam jumlah besar. Gak perduli kesehatan, karena nafsu berkuasa lebih besar," tutupnya.
Untuk diketahui, para buruh mulai menggelar aksi mogok kerja dan demo sejak tanggal 6 Oktober 2020 hingga hari ini. Aksi demo tersebut untuk menolak UU Cipta Kerja.
Terkait dalang dari aksi demo selama tiga hari tersebut, pemerintah mengklaim sudah mengetahui siapa yang menjadi dalang atau otaknya.
Waktu awal pandemi, doi tereak2 "lockdown, lockdown" seolah2 perduli dgn kesehatan..
Sekarang malah biayai demo, org2 berkumpul dalam jumlah besar. Gak perduli kesehatan, krn nafsu berkuasa lebih besar.Saya prihatin.. — Denny siregar (@Dennysiregar7) October 8, 2020
Komentar