Ternyata AS Dukung Kelompok Teror di Suriah, Suplai Peralatan Perang

Minggu, 04/10/2020 12:29 WIB
Amerika jadi pendukung kelompok teror di Suriah dengan suplai peralatan perang (Warta Ekonomi).

Amerika jadi pendukung kelompok teror di Suriah dengan suplai peralatan perang (Warta Ekonomi).

Jakarta, law-justice.co - Aksi jahat Amerika Serikat (AS) untuk menghancurkan Suriah kini sudah terbongkar. Negara yang dipimpin oleh Donald Trump itu ternyata menjadi penyuplai peralatan perang untuk kelompok teror yang melawan pemerintah Suriah.

Melansir Anadolu Agency, seorang sumber yang tak ingin namanya disebut mengatakan bahwa AS sudah memberikan bantuan kepada kelompok milisi Satuan Perlindungan Rakyat atau YPG yang berafiliasi dengan Partai Kurdi (PKK) Suriah itu sejumlah peralatan perang senilai 400 juta dollar AS.

Bantuan yang didatangkan dari AS untuk kelompok teroris yang menjadi musuh bebuyutan Turki itu tergolong canggih. Diantaranya, peralatan detektor bom, pemindai sidik jari, hingga alat pelacak atau radar.

"Paket dukungan yang mulai menjangkau kelompok teror YPG/PKK bulan lalu akan digunakan untuk tujuan militer," kata sumber militer setempat, Minggu (4/10/2020).

Untuk diketahui, pada tanggal 25 September lalu, Diplomat senior AS Mike Pompeo menyatakan bahwa Washington akan memberikan bantuan ekstra sebesar 720 juta dollar AS untuk Suriah.

Meskipun Departemen Luar Negeri AS telah menegaskan bahwa bantuan itu tidak akan didistribusikan untuk kepentingan militer di Suriah, tapi militer menduga kuat bahwa bantuan itu diberikan untuk kelompok teror YPG/PKK yang berafiliasi dengan ISIS.

AS sendiri telah lama dituding sebagai salah satu kekuatan yang selama ini memberikan dukungan terhadap milisi Kurdi. Suriah menduga selama ini AS telah memberikan pelatihan militer, senjata, hingga peralatan militer lainnya kepada kelompok teror YPG/PKK.

Kelompok PKK ini telah menjadi musuh bagi pemerintahan Turki. Bahkan Turki telah mencap kelompok PKK ini sebagai teroris yang telah bertanggung jawab atas kematian hampir 40.000 orang selama 30 tahun.

Untuk diketahui pula, Partai Buruh Kurdistan (PKK) merupakan partai yang berdiri di Turki pada tahun 1970 silam. Dalam perjalanannya partai yang berideologi Marxisme-Leninisme ini menjadi musuh utama pemerintahan Turki. Keberadaan PKK ditentang habis oleh pemerintahan Turki.

Pada perjalanannya sekitar tahun 2003, PKK berubah bentuk menjadi YPG. Kelompok YPG ini menguasai sepertiga dari wilayah Suriah. Kemudian, belakangan kelompok YPG/PKK ini dituding berafiliasi dengan ISIS/IS. Sampai-sampai Turki, AS, Uni Eropa (UE) telah menganggap partai ini sebagai organisasi teroris yang harus diperangi di seluruh dunia.

 

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar