Perseteruan Kasat Sabhara dengan Kapolres Blitar, Begini Akhirnya

Jum'at, 02/10/2020 20:50 WIB
Kasat Sabhara Polres Blitar AKP Agus Hendro Tri Susetyo (suara.com)

Kasat Sabhara Polres Blitar AKP Agus Hendro Tri Susetyo (suara.com)

Jakarta, law-justice.co - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, Biro SDM Polda Jatim telah melakukan konseling terhadap Kasat Sabhara dengan Kapolres Blitar terkait perseteruan keduanya. Hasilnya, ia menyebut adanya miss komunikasi saja antara kedua belah pihak tersebut.

"Biro SDM Polda Jawa Timur telah melakukan konseling terhadap yang bersangkutan. Intinya adanya miss komunikasi saja. Terhadap keduanya sudah difasilitasi untuk dikomunikasikan di tingkat Biro SDM," ujarnya, dilansir dari Merdeka.com, Jumat (2/10/2020).

Truno menuturkan keduanya dilakukan konseling di Biro SDM karena fungsi pembinaan setiap personel Polri itu memang dilakukan di sana. Ia menambahkan, surat pengunduran diri Kasat Sabhara Polres Blitar AKP Agus Hendro Tri Susetyo, itu dianggap sebagai tindakan emosional sesaat.

"Pengunduran diri, atau pensiun dini itu mungkin pada saat itu yang bersangkutan dalam kondisi labil atau emosional," katanya.

Truno menjelaskan sejauh ini akan dilakukan penyegaran sementara di Polda Jatim. Bahkan dirinya menampik nasib Kasat Sabhara telah mengundurkan diri.

"Akan dilakukan penyegaran sementara di Polda Jatim. Tapi sejauh ini belum ada penggantian, tapi paling tidak, organisasi tetap bisa berjalan," jelasnya.

Soal adanya kasus yang sempat dilontarkan oleh kedua belah pihak, Truno menyebut informasi itu masih kontraproduktif dan masih membutuhkan pembuktian.

"Perkataan tersebut dengan emosionalnya itu kan membutuhkan pembuktian tidak serta merta itu ada suatu kebenaran. Artinya kita tidak bisa men-judge di sini," jelasnya.

Sebelumnya, merasa dihina oleh pimpinannya, Kasat Sabhara Polres Blitar AKP Agus Hendro Tri Susetyo mengajukan pengunduran diri secara tertulis ke Polda Jatim. Tidak hanya itu, ia juga melaporkan sang pimpinan karena dianggap cukup arogan terhadap anak buahnya.

Dia mengundurkan diri sebagai anggota kepolisian lantaran merasa telah dihina oleh Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani Prasetyo.

"Sebenarnya saya ini sudah akumulasi dari senior saya. Akumulasi (kekesalan) kasat yang lain. Kalau ada yang tidak cocok gitu, maki-makian kasar itu sering disampaikan, mohon maaf, kadang sampai nyebut-nyebut binatang. Sama saya tidak separah itu, yang terakhir menyebut bencong, tidak berguna, banci, lemah dan lain-lain," kata Agus Hendro Tri Susetyo saat di Mapolda Jatim.

Perseteruan antara Kasat Shabara dengan Kapolres Blitar karena makian banci, ternyata tidak berhenti di situ saja. Mereka pun satu persatu justru mulai saling membongkar borok masing-masing.

Saat mengajukan surat pengunduran diri sebagai polisi di Mapolda Jatim, Kasat Sabhara Polres Blitar AKP Agus Hendro Tri Susetyo membongkar buruknya kinerja Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani Prasetyo.

Demikian pula sebaliknya. Kapolres juga mengaku memiliki catatan buruk kinerja dari sang anak buah.

(Hendrik S\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar