Indonesia Sudah Resesi Sejak Awal Kuartal I 2020, Sri Mulyani Bohong?

Kamis, 01/10/2020 18:45 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Breakingnews)

Menteri Keuangan Sri Mulyani (Breakingnews)

Jakarta, law-justice.co - Hingga memasuki kuartal III-2020, pemerintah melalui Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan bahwa Indonesia belum resesi seperti halnya negara lain. Kini, Sri Mulyani baru mengakui bahwa Indonesia sudah resmi masuk jurang resesi.

Namun, nyatanya Indonesia sebenarnya sudah jatuh ke jurang resesi sejak awal kuartal I-2020. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu. Dia menjelaskan, hal itu terjadi karena saat itu pertumbuhan ekonomi telah mengalami penurunan.

Pertumbuhan ekonomi yang biasanya pada kisaran 5%, namun di kuartal I-2020 hanya tumbuh 2,97%. Penurunan kemudian terus berlanjut pada kuartal II-2020 yang realisasinya -5,32%. Dengan begitu dirinya menyebut, Indonesia sudah resesi.

"Kalau resesi, ya tahun ini sudah resesi," katanya melalui video conference, Kamis (1/10/2020).

Resesi, lanjut Febrio menandakan adanya perlambatan aktivitas ekonomi secara berkepanjangan. Pun proyeksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2020 juga sudah diperkirakan akan -2,9% hingga -1%.

Di sepanjang 2020, bahkan Indonesia kemungkinan akan masuk di dalam zona negatif. Febrio mewakili pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di tanah air akan berada pada kisaran -1,7% hingga -0,6% di sepanjang tahun 2020.

Meski demikian, Febrio menegaskan penurunan pertumbuhan ekonomi nasional tidak sedalam negara-negara lain yang terdampak pandemi Covid-19.

"Tadinya jika dilihat di kuartal I sudah turun, kita belum bisa katakan resesi karena belum tahu berapa lama. Sekarang kita lihat kuartal II melemah, kuartal III melemah. Ternyata kuartal I sudah terjadi perlambatan dan berkelanjutan. Tahun ini sudah jelas resesi," jelasnya.

Menurutnya sekitar 92% negara di dunia ini mengalami resesi. Resesi di negara lain terjadi karena penurunan ekonominya hingga double digit.

"Lihat seluruh dunia, 92% resesi dan bahkan mayoritas dari dunia resesinya 10%, 15%. India malah minus 24%. Kita harus lihat perspektif juga," tutup Febrio.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar