Pangdam Jelaskan Kronologi Kisruh Gatot Tabur Bunga di TMP Kalibata

Kamis, 01/10/2020 16:37 WIB
Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan para purnawirawan kisruh dengan aparat keamanan saat tabur bunga di TMP Kalibata(Foto: Antara)

Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan para purnawirawan kisruh dengan aparat keamanan saat tabur bunga di TMP Kalibata(Foto: Antara)

Jakarta, law-justice.co - Kekisruhan yang terjadi antara purnawirawan dengan aparat keamanan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata pada rabu (30/9/2020) kemarin sempat mencuri perhatian publik. Terkait hal itu, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman pun lantas menjelaskan kronologinya.

Dia mengatakan bahwa kedatangan gatot Nurmatyo dan kawan-kawannya itu memang bertujuan untuk menabur bunga. Meurut dia, Gatot dan kawan-kawan yang belum izin ke Kementerian Sosial (Kemensos) tetap diperbolehkan masuk, karena mereka telah berjasa buat negara.

"Perlakuan kami kepada purnawirawan sudah sangat luwes sekali sehingga, walaupun tidak ada izin dari Kemensos, tapi karena purnawirawan ini adalah para sesepuh kami juga yang selama ini sudah banyak berbakti pada bangsa, maka kami tetap izinkan untuk ziarah dengan protokol kesehatan dan diatur masing-masing 30 orang," katanya di Makodam Jaya, Cililitan, Jakarta Timur, Kamis (1/10/2020).

Lebih lanjut dia menjelaskan, saat beberapa orang diizinkan masuk berziarah, sebagian purnawirawan justru melakukan deklarasi mendukung gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Dudung menilai aksi tersebut melanggar protokol kesehatan karena menyebabkan kerumunan massa.

Dudung menyampaikan aksi tersebut kemudian mendapat teguran dari Kapolres Jakarta Selatan Kombes Budi Sartono. Kombes Budi meminta para peserta aksi tidak membuat kerumunan massa.

"Namun imbauan dari Kapolres tidak diindahkan, tetap melaksanakan kerumunan-kerumunan itu dan bahkan mendeklarasikan mendukung KAMI yang selama ini senantiasa selalu dideklarasikan di mana-mana," tutur Dudung.

Dudung menceritakan Dandim Jakarta Selatan, Kolonel Inf Ucu Yustiana kemudian mencoba membuka dialog dengan peserta aksi. Kolonel Ucu, lanjut Dudung, beberapa kali menyampaikan permohonan maaf kepada para purnawirawan untuk tidak melakukan tindakan deklarasi yang mengakibatkan kerumunan massa.

"Permohonan itu beberapa kali disampaikan, namun tetap dilaksanakan (deklarasi) sehingga terjadilah sedikit keributan-keributan, namun bisa dikendalikan," jelas Dudung.

Dudung mengatakan, pihaknya akan membuka komunikasi kembali dengan para purnawirawan tersebut. Dia mengatakan gesekan yang sempat terjadi kemarin didasari tanggung jawab untuk menjaga angka penyebaran virus Corona tidak tinggi di Jakarta.

"Nanti akan kita komunikasikan dengan para senior-senior purnawirawan semoga paham tentang tugas-tugas kami di sini. Sehingga tidak hanya mendengar sepihak begitu saja dan kemudian diuntungkan oleh pihak-pihak tertentu," jelas Dudung.

Seperti diketahui, acara tabur bunga yang dihadiri Gatot Nurmantyo di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (30/9) sore, diwarnai keributan. Kericuhan di TMP Kalibata itu viral di media sosial. Saat itu, terlihat juga Gatot Nurmantyo memakai baret merah di lokasi.

Belakangan diketahui bahwa acara yang dihelat oleh purnawirawan yang tergabung dalam Purnawirawan Pengawal Kedaulatan Negara (PPKN) itu tidak mengantongi izin dari pengelola TMP Kalibata.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar