Mudik Sewa Heli Rp30 Juta, Ternyata Segini Kekayaan Firli Bahuri

Rabu, 30/09/2020 08:01 WIB
Ketua KPK Firli Bahuri (lokadata)

Ketua KPK Firli Bahuri (lokadata)

Jakarta, law-justice.co - Dewan Pengawas (Dewas) KPK menyatakan Ketua KPK Komjen Firli Bahuri melanggar etik karena menggunakan helikopter saat berkunjung ke kampung halamannya di Baturaja, Sumatera Selatan.

Firli diganjar hukuman etik ringan dengan sanksi teguran tertulis dua karena melanggar nilai dasar Integritas dan Kepemimpinan.

Dalam sidang vonis etik Firli, Anggota Dewas Albertina Ho sempat merinci biaya penyewaan helikopter yang digunakan Firli. Ia menyewa helikopter tersebut dari PT Air Pacific Utama Rp 7 juta per jamnya.

Helikopter tersebut digunakan dari Palembang-Baturaja, Baturaja-Palembang, lalu Palembang-Jakarta. Termasuk pajak 10 persen, total Firli merogoh kocek Rp 30,8 juta untuk perjalanan pulang kampung tersebut dengan helikopter tersebut.

Albertina mengatakan, biaya sewa helikopter tersebut dibayarkan oleh Firli Bahuri.

"Bahwa Terperiksa menggunakan heli karena, pertama, Terperiksa melihat dari kepentingan Terperiksa. Kedua, Terperiksa bayar untuk gunakan pesawat (helikopter) tersebut. Yang Terperiksa pahami dan tidak boleh, jika Terperiksa tidak bayar," ujar Albertina, dalam sidang etik Firli beberapa waktu lalu.

Lantas berapa harta kekayaan Firli Bahuri?

Sebagai penyelenggara negara, terlebih sebagai pimpinan lembaga yang mengurus tentang Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Firli pun wajib laporkan harta kekayaannya. Dalam laman e-LHKPN KPK, Firli tercatat melaporkan hartanya sebanyak dua kali.

Pertama pada 29 Maret 2019 untuk LHKPN 2018 dengan laporan kekayaan sebesar Rp 18.226.424.386. Ia melaporkan harta itu selaku Deputi Penindakan KPK.

Firli memang tercatat pernah jadi Deputi Penindakan KPK. Namun, ia ditarik oleh Polri untuk menjadi Kapolda Sumatera Selatan. Pada situs KPK, tak ditemukan soal LHKPN dia pada saat jadi Kapolda Sumsel.

Laporan terakhirnya ialah pada 18 Februari 2020 untuk laporan harta kekayaan 2019. Saat ia sudah menjadi Ketua KPK. Berikut rinciannya:

- Tanah dan Bangunan: Rp 10.443.500.000

Terdiri dari empat bidang tanah dan bangunan di Bekasi dan 4 tanah dan bangunan di Kota Bandar Lampung.

- Alat Transportasi dan Mesin: Rp 1.174.417.000

Terdiri dari Honda Vario 2007; Yamaha N-Max 2016; Toyota LC Rado 2010; Toyota Corolla Altis 2008; Toyota Innova Venturrer 2019; Toyota Fortuner 2018.

- Kas dan Setara Kas: Rp 6.576.024.265
- Total Harta: Rp 18.193.941.265

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar