Bursa Asia Ditutup Variatif Menjelang Debat Perdana Trump-Biden

Selasa, 29/09/2020 18:24 WIB
Ilustrasi Investasi di Pasar Saham/Modal. (Ist)

Ilustrasi Investasi di Pasar Saham/Modal. (Ist)

Jakarta, law-justice.co - Bursa saham di kawasan Asia pada penutupan Selasa (29/9/2020) terpantau dengan kondisi bervariatif. Indeks Nikkei Jepang menguat 0,12% dan Hang Seng Hong Kong melemah 0,85%.

Sementara itu, data perdagangan mencatat indeks Shanghai di China juga naik 0,21%, STI Singapura terdepresiasi 0,46% dan KOSPI Korea Selatan yang terpantau melesat 0,86%.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini ditutup melemah 0,56% di level 4.879,09. Padahal, IHSG sempat berada di zona hijau sepanjang perdagangan sesi 1 hari ini.

Dari data perdagangan tercatat investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 445 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 6,9 triliun.

Bursa saham Asia ditutup bervariasi hari ini karena para pelaku pasar sedang memantau debat pertama antara Presiden AS Donald Trump dan penantangya dari Partai Demokrat Joe Biden.

Dilansir dari CNBC Indonesia, pelaku pasar juga diduga berhati-hati memantau perkembangan virus corona di seluruh dunia, setelah angka kematian menembus 1 juta, dengan lebih dari 33 juta orang terkonfirmasi mengidap penyakit berbahaya tersebut.

Investor masih memantau kemajuan pembahasan stimulus di Kongres AS yang jika disetujui bakal memicu ekspektasi ekonomi bakal bertahan positif. Sebaliknya, jika kembali tertunda, bakal berujung pada koreksi bursa.

Partai Demokrat juga menurunkan nilai paket stimulus yang diajukannya menjadi US$ 2,2 triliun dari sebelumnya US$ 2,4 triliun.

Paket itu termasuk bantuan terhadap pengangguran, subsidi langsung kepada rumah tangga, bisnis kecil, dan pinjaman terhadap sektor penerbangan yang terpukul parah oleh corona (Covid-19).

(Tim Liputan News\Yudi Rachman)

Share:




Berita Terkait

Komentar