Polemik G30S/PKI, Andi Arief: Rakyat Dapat Apa Isu Septemberan Ini?

Minggu, 27/09/2020 14:45 WIB
Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Andi Arief . (istimewa)

Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Andi Arief . (istimewa)

Jakarta, law-justice.co - Polemik kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) selalu muncul jelang peringatan Gerakan 30 September 1965, menjadi hangat diperbincangkan sejumlah kalangan. Salah satunya datang dari Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat, Andi Arief.

Andi Arief menilai tuduhan terhadap PKI kurang tepat. Sebab, PKI merupakan kelompok yang pintar dan cerdas.

"Tuduhan PKI saat ini jelas kurang tepat. Kalau PKI biasanya pintar dan cerdas. Lagian, rakyat dapat apa dari isu Septemberan PKI ini," ujar Andi Arief lewat akun Twitter pribadinya @AndiArief__, Minggu (27/9/2020).

Sebelumnya, belakangan isu itu kembali mencuat kepermukaan setelah mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menyatakan gerakan PKI tidak bisa dilihat bentuknya, namun bisa dirasakan.

"Gerakan ini tidak bisa dilihat bentuknya, tapi dirasakan bisa. Contohnya, sejak 2008 itu seluruh sekolah meniadakan pelajaran tentang G30S/PKI. Ini suatu hal yang sangat berbahaya," kata Gatot dalam saluran YouTube Hersubeno Point beberapa waktu lalu.

Untuk mengingat kekejaman PKI, stasiun televisi SCTV dan TVOne akan memutar kembali film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI karya Arifin C. Noer.

Pemerintah pun telah memastikan tidak ada larangan bagi warga negara untuk menonton film yang dirilis di era Orde Baru tersebut.

(Hendrik S\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar