Sindiran Pedas Luhut ke Gatot Nurmantyo: Jangan Sok Paling Bersih

Sabtu, 26/09/2020 06:12 WIB
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Panjaitan (Jawa pos)

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Panjaitan (Jawa pos)

Jakarta, law-justice.co - Langkah Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang melakukan deklarasi di masa pandemi Covid-19 disindir oleh Luhut Pandjaitan. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi itu meminta agar tidak dulu melakukan kegiatan yang menyebabkan orang berkumpul.

“Jadi misalnya berkumpul ramai-ramai itu Najwa, itu seperti misalnya ada orang, pikiran-pikiran politiknya dikontrol lah birahi kekuasaannya dulu,” kata Luhut seperti dilansir dari pojoksatu.id, Sabtu (26/9/2020).

Menurut Luhut, berkumpul ramai-ramai untuk tujuan politik berpotensi menciptakan cluster baru penyebaran corona.

“Akibat dia itu (berkumpul), tahu gak bahwa banyak cluster, sadar gak dia bahwa dengan berkumpul-kumpul ramai itu, bisa ada yang kena dan bisa mati hanya karena birahi kekuasaan saja, birahi politiknya saja. Itu saya kira harus dikendalikan dalam konteks sekarang ini,” cetus Luhut.

Luhut meminta agar kelompok tersebut menahan diri sampai pandemi Covid-19 selesai.

Meski tak menyebut nama, Luhut diduga menyindir mantan panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, Mantan Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin dan para tokoh Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

“Setelah ini (pandemi Covid-19) selesai, anda mau demo, suka-suakmu di situ. Tapi hari ini kau punya tanggung jawab,” ujar Luhut.

“Mungkin pangkatmu, maaf mungkin bintangmu empat, mungkin kau mantan menteri, mantan ketua ini, but you have responsibility to the people of Republik Indonesia,” tegas Luhut.

“Saya ingin katakan sama mereka itu. Jadi kalau Anda bikin ribut-ribut itu, dampaknya itu ada orang yang menjadi korban akibat ribut-ributmu itu,” kata Luhut lagi.

Najwa Shihab lantas meminta Luhut memperjelas ucapannya, apakah yang dimaksud adalah deklarasi KAMI di Magelang.

“Pak Luhut saya mau tanya langsung spesifik to the point yang Anda maksudkan deklarasi KAMI di Magelang beberapa waktu yang lalu itu yang menurut Anda birahi politiknya tidak bisa dikendalikan?,” tanya Najwa.

“Najwa gak usah ngadu-ngadu. Siapa saja yang merasa itu silahkan direnungkan. Saya sudah katakan kamu sebagai warga negara, renungkan setiap tindakanmu dalam situasi krisis semacam ini,” tambah Luhut.

Luhut meminta kepada kelompk tersebut untuk tidak menjadi sok pahlawan dan sok bersih.

“Jangan kamu sok paling pahlawan sendiri, sok paling bersih, jangan. Keadaan ini sekarang bicara soal nyawa manusia, bicara soal kemanusiaan, kita juga anu dong. Kau katanya beragama. Ini salah satu tanggung jawab moralmu kepada rakyat Indonesia,” tutup Luhut.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar