Andi Arief: Pak Jokowi Jangan Nasehati PBB, Kita Sedang Susah

Kamis, 24/09/2020 22:08 WIB
Partai Demokrat, Andi Arief . (istimewa)

Partai Demokrat, Andi Arief . (istimewa)

Jakarta, law-justice.co - Politisi Partai Demokrat Andi Arief mengkritisi pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut PBB perlu berbenah diri. Menurut Andi, kritikan Jokowi dinilai kurang sesuai waktunya untuk disampaikan, lantaran saat ini Indonesia salah satu negara terkena pandemi hebat dan resesi ekonomi.

"Kurang pas kalau sebuah negara sedang kena pandemi hebat dan resesi ekonomi meminta PBB berbenah. Kecuali pandemi hebat dan resesi ekonomi itu ada faktor PBB," ujarnya, dikutip dari Akurat.co, Kamis (24/9/2020).

Menurut Andi apa yang disampaikan Jokowi tidak akan membuat kekhawatiran di dunia bakal hilang.

"Kalau kita sedang susah, jelaskan saja. Sikap protes dan marah dalam pidato enggak akan menutupi pupil mata kekhawatiran," ucapnya.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk terus berbenah diri mewujudkan mimpi agar dunia yang damai bisa tercapai.

Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam rekaman pidato yang diputar pada Sidang Majelis Umum ke-75 Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) secara virtual, Rabu (23/9/2020) pagi.

"PBB harus senantiasa berbenah diri melakukan reformasi, revitalisasi dan efisiensi," kata Jokowi.

Tahun ini genap 75 tahun usia PBB. Jokowi mengatakan, 75 tahun yang lalu PBB dibentuk agar perang besar seperti Perang Dunia II tidak terulang kembali.

PBB dibentuk agar dunia bisa lebih damai, stabil, dan sejahtera. Namun, Jokowi mempertanyakan apakah tujuan itu saat ini sudah tercapai.

"Kita patut bertanya, apakah dunia yang kita impikan tersebut sudah tercapai? Saya kira jawaban kita akan sama, belum. Konflik masih terjadi di berbagai belahan dunia. Kemiskinan dan bahkan kelaparan masih terus dirasakan," kata Jokowi.

Jokowi menyebutkan, prinsip-prinsip Piagam PBB dan hukum internasional juga kerap tidak diindahkan. Termasuk, penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah.

Ke depannya, Jokowi mendorong PBB untuk lebih responsif dan efektif dalam menyelesaikan berbagai tantangan global.

(Hendrik S\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar