Gatot Soal RUU HIP: Tak Terbayangkan Pertumpahan Darah yang Terjadi

Kamis, 24/09/2020 11:18 WIB
Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. (Foto: Antara)

Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. (Foto: Antara)

Jakarta, law-justice.co - Meski kini sudah pensiun dari anggota TNI, Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo tetap menjaga sumpahnya. Mantan Panglima TNI itu mengaku akan selalu konsisten menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

"Saya secara pribadi pada 1982, pernah bersumpah di atas Al-Qur`an yang intinya bahwa saya akan setia kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945," kata Gatot seperti dilansir dari jpnn.com, Kamis (24/9/2020).

Mantan Panglima TNI ini menegaskan, sumpah itu tetap dia bawa walaupun sudah tidak aktif berdinas. Baginya sumpah tersebut bukan sekadar janji tetapi sebagai pertanggungjawabannya di akhirat nanti.

"Sudah pensiun pun saya masih punya tanggung jawab atas sumpah ini. Sampai kapan? Sampai saya masuk liang kubur pun, sumpah itu saya pegang. Sebab, sumpah itu akan ditanyakan Sang Khalik, apa yang kamu lakukan atas sumpah ini," tegasnya.

Dengan alasan ingin menjaga sumpahnya itu, Jenderal Gatot mengungkapkan alasannya bergabung dan bangkit bersama-sama Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Dia tidak ingin Pancasila diganti lewat kebangkitan PKI gaya baru.

"Saya bergabung dan bangkit bersama-sama KAMI untuk menjaga jangan sampai Pancasila diganti," ucapnya.

Dia pun mengingatkan agar Rancangan undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) jangan sampai dibahas dan ditetapkan. Sebab akan membahayakan NKRI. "Saya yakin peristiwa kelam akan berulang apabila RUU HIP ini diketok menjadi UU. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana pertumpahan darah akan terjadi," tandasnya.

 

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar