Mengaku Titisan Yesus, Pria Ini Diringkus Aparat Keamanan

Kamis, 24/09/2020 08:25 WIB
Lelaki Rusia, Sergei Torop, yang mengaku sebagai titisan Yesus ditangkap aparat keamanan. (AFP/ALEXANDER NEMENOV)

Lelaki Rusia, Sergei Torop, yang mengaku sebagai titisan Yesus ditangkap aparat keamanan. (AFP/ALEXANDER NEMENOV)

Jakarta, law-justice.co - Petugas Keamanan Rusia akhirnya berhasil menangkap seorang lelaki, Sergei Torop alias Vissarion, yang mengaku sebagai titisan Yesus dan menjadi pemimpin sebuah sekte.

Seperti melansir cnnindonesia.com, Kamis 24 September 2020, aparat keamanan Rusia sampai harus merancang operasi khusus yang melibatkan anggota badan intelijen (FSB) untuk menangkap Sergei.

Lelaki itu dibekuk di lokasi komunitas sekte di pedalaman Siberia. Dia sudah memimpin sekte itu selama tiga dasawarsa.

Menurut keterangan aparat, Sergei dan sejumlah pembantunya dijerat dengan sangkaan membentuk organisasi keagamaan secara tidak sah, dan sekte itu memeras dan membuat para pengikutnya mengalami tekanan mental.

Dalam operasi penangkapan itu, aparat membawa Sergei yang berusia 59 tahun dengan helikopter. Dua tangan kanannya, yaitu Vadim Redkin yang merupakan mantan pemain drum grup musik di era Uni Soviet, dan Vladimir Vedernikov, juga dibekuk.

Menurut catatan, Sergei mulanya adalah seorang petugas Dinas Perhubungan Rusia. Namun, setelah mengalami pemutusan hubungan kerja pada 1989 dia mengaku mendapat ilham dan menyatakan rezim Uni Soviet bakal runtuh.

Pada 1991, Sergei mendirikan gerakan Church of the Last Testament. Gerakan itu memikat banyak orang yang memutuskan menjadi pengikut Sergei.

Ribuan pengikutnya bermukim di wilayah Krasnoyarsk, Siberia.

Sejumlah media massa Rusia melaporkan bahwa Sergei pernah menyatakan bahwa Yesus sedang mengawasi pengikutnya dari luar angkasa dan tak jauh dari Bumi. Sedangkan menurut dia, Bunda Maria adalah pihak yang menjalankan negara Rusia.

Akan tetapi, akhirnya Sergei mengklaim bahwa dia adalah Yesus.

Di dalam sektenya, Sergei menerapkan aturan dengan mengambil sejumlah gagasan dari ajaran Kristen Ortodoks, pecinta lingkungan dan sejumlah paham lain. Dia memaksa pengikutnya untuk menjadi vegan dan melarang transaksi yang melibatkan mata uang.

Para pengikutnya juga harus mengenakan pakaian sederhana. Dia juga menyatakan sistem penanggalan dimulai pada 1961, sesuai tahun kelahirannya.

Sergei lantas memindahkan peringatan Natal dari 25 Desember menjadi 14 Januari, yang merupakan tanggal kelahirannya.

"Saya bukan Tuhan. Sangat keliru menyatakan Yesus sebagai tuhan. Namun, saya adalah penyampai risalah Tuhan Bapa. Segala hal yang Tuhan sampaikan, akan disampaikan melalui saya," kata Sergei dalam wawancara dengan The Guardian pada 2002 silam.

Kini tidak ada yang tahu bagaimana nasib para pengikut Sergei setelah dia dan sejumlah tangan kanannya ditangkap. Aparat juga tidak memberikan penjelasan mengapa mereka baru saat ini bertindak.

Kelompok Gereja Kristen Ortodoks Rusia sudah sejak lama mengecam keberadaan sekte itu. Kini sejumlah pengikut sekte tersebut dilaporkan terlibat sengketa dengan para pemilik usaha di sekitar pemukiman mereka.

 

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar