Transaksi ILegal yang Libatkan Bank RI Hingga 6 Perusahaan Antre IPO

Rabu, 23/09/2020 17:18 WIB
Dokumen intel Depkeu AS soal pencucuian uang bocor (bbc)

Dokumen intel Depkeu AS soal pencucuian uang bocor (bbc)

Jakarta, law-justice.co - Bocornya data intelijen dari Departemen Keuangan Amerika Serikat ikut mendorong pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Sealsa (22/9/2020) kemarin. Bursa saham domestik pun ditutup melemah.

Laju IHSG pun jatuh 1,31% ke level 4.934,09 poin. Isu lain yang mendukung adalah rencana penguncian wilayah di Eropa, serta ramalan Menteri Keuangan Sri Mulyani bahwa Indonesia akan jatuh ke jurang resesi. Tekanan jual juga mendorong IHSG terkoreksi.

Melansir cnbcindonesia.com, kemarin, investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar Rp 668 miliar dengan nilai transaksi harian Rp 6,8 triliun.

Adapin beberapa hal yang perlu dipertimbangkan adalahs ebagai berikut:

1.FinCEN Leak: Ada Transaksi Mencurigakan Bank RI Rp 7,4 T

FinCEN Files yang bocor membuat heboh pasar keuangan dunia. Pasalnya sejumlah bank-bank besar disebut melakukan transaksi dengan penjahat dan teroris.

FinCEN sendiri merupakan akronim dari The Financial Crimes Enforcement Network atau Jaringan Investigasi Kejahatan Keuangan AS. Mereka berisi orang-orang di Departemen Keuangan Paman Sam yang bertugas untuk memerangi kejahatan keuangan.

Biasanya, setiap ada masalah transaksi ditemukan, yang dilakukan dalam dolar AS, akan dikirim ke FinCEN. Ini pun mencakup transaksi dengan dolar yang terjadi di luar negara itu.

Dokumen ini pertama kali bocor ke Buzzfeed News. Ini kemudian dibagikan dengan grup yang berisi jurnalis investigasi dari seluruh dunia, ke 108 organisasi berita di 88 negara.

2.Erick Thohir: Direksi BUMN Harus Dekat Dengan Menteri

Pekan lalu publik dihebohkan dengan sebuah video yang berisi ocehan dan kritikan pedas Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terhadap tindak tanduk Direksi Pertamina. Bahkan dalam tayangan tersebut Ahok menyebut pergantian posisi direksi di perseroan karena adanya lobi-lobi. Bahkan, dia menyebut lobi-lobi itu pun langsung dilakukan ke menteri.

Menanggapi hal ini, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan sudah semestinya seorang direksi perusahaan pelat merah harus dekat dengan menteri. Sebab, kedekatan dengan menteri ini dapat meningkatkan `teamwork` (kerja sama tim) antara kedua belah pihak.

"Komisaris, direksi harus dekat dengan menterinya. Kalau nggak, nanti teamwork jadi nggak jalan. Karena itu kan saya ngasih arahan pada saat bertemu seluruh direksi mengenai transformasi BUMN yang sudah ada di Instagram saya," tutur Erick saat ditemui wartawan usai Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (22/9/2020).


3.Mau Caplok Keju Prochiz, Laba Garudafood Malah Ambles 50%

Emiten konsumer PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) mencatatkan penurunan laba bersih sepanjang semester pertama 2020.

Laba periode berjalan GOOD anjlok sebesar 49,78% atau hampir 50% menjadi Rp 115,04 miliar dari periode sama di tahun sebelumnya Rp 229,06 miliar. Penurunan signifikan ini juga berimbas terhadap laba per saham dasar yang turun menjadi Rp 17,48 per saham dari periode Juni tahun lalu Rp 29,57 per saham.

Mengacu laporan keuangan yang dipublikasikan, penjualan bersih perseroan turun sebesar 8,43% menjadi Rp 3,91 triliun dari sebelumnya Rp 4,27 triliun. Namun, beban pokok penjualan berhasil ditekan turun menjadi Rp 2,79 triliun dari sebelumnya Rp 2,94 triliun.

4.Harga Saham Meroket 289%, Ini Penjelasan Sky Energy

Manajemen perusahaan energi dan panel surya milik keluarga Tandiono, PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY) memberikan tanggapan terkait volatilitas harga saham perseroan yang naik sampai 289%.

Kenaikan harga saham perseroan yang signifikan itu membuat otoritas bursa kembali melakukan suspensi saham JSKY sejak sesi pertama perdagangan Senin (21/9/2020).

Christopher Liawan, Komisaris Sky Energy menjelaskan, kenaikan harga saham yang naik sangat signifikan ini ditengarai sebagai respons positif investor atas pemberitaan PT Trinitan Metals and Minerals Tbk (PURE) yang berencana membawa anak usahanya, PT Hidrotech Metal Indonesia melantai di bursa saham Kanada.

Seperti diketahui, PT Trinitan Global Pasifik adalah pemegang saham perseroan. "Strength poin mengapa saham kita signifikan di luar pertanggungajawaban RUPSLB, kita punya IPO, yang menurut saya diterima publik," kata Christopher Liawan, dalam paparan publik insidentil secara daring, Selasa (22/9/2020).


5.Usai Cucu, Kini Anak Eka Tjipta Borong Saham BSDE Rp 20 M

Presiden Komisaris PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) Muktar Widjaja menambah investasi di BSDE dengan membeli sebanyak 26.986.700 saham perusahaan properti Grup Sinarmas ini.

"Pembelian dilakukan dengan tujuan investasi langsung." kata Muktar dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (22/9/2020).

Pembelian itu dilakukan di harga saham BSDE yakni Rp 738/saham sehingga dana yang dikeluarkan putera dari mendiang Eka Tjipta Widjaja, pendiri Grup Sinarmas ini, mencapai hampir Rp 20 miliar atau tepatnya Rp 19,92 miliar.

6.Baru IPO Sudah Liar 106%, Saham SOHO Kena Suspensi Bursa

Bursa Efek Indonesia (BEI) akhirnya menghentikan sementara (suspensi) saham emiten farmasi PT Soho Global Health Tbk (SOHO) mulai perdagangan sesi I Selasa ini (22/9/2020) seiring dengan peningkatan harga saham yang signifikan.

Sebelumnya BEI juga sudah memasukkan saham emiten produsen minuman suplemen Imboost itu dalam kategori bergerak di luar kewajaran alias unusual market activity (UMA).

"Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham SOHO, dalam rangka cooling down, Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham SOHO, pada perdagangan tanggal 22 September 2020," kata pengumuman BEI, Selasa (22/9/2020).

7.6 Perusahaan Antre IPO di BEI, dari Properti hingga Sawit

Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan masih ada 6 perusahaan di pipeline yang masih antre untuk melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dalam waktu dekat ini.

"Sampai dengan tanggal 21 September 2020, Bursa Efek Indonesia telah mencatatkan sebanyak 46 perusahaan tercatat baru saham dan masih terdapat 6 perusahaan yang berencana akan melakukan pencatatan saham," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna Setia, Senin malam (21/9/2020).

Secara rinci, dari enam perusahaan tersebut, 2 perusahaan bergerak di sektor properti, real estate dan konstruksi bangunan, 2 perusahaan di sektor perdagangan, jasa dan investasi. Adapun, dua perusahaan lainnya bergerak di bisnis aneka industri dan perkebunan

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar