Benarkah Mata Pelajaran Sejarah Akan Dihapus dari Kurikulum?

Sabtu, 19/09/2020 18:18 WIB
Ilustrasi Buku. (Robinsar Nainggolan)

Ilustrasi Buku. (Robinsar Nainggolan)

Jakarta, law-justice.co - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) buka suara terkait kritik dan protes pemerintah diduga akan menghapus pelajaran sejarah dari kurikulum. Saat ini, Kemendikbud mengaku terus mengkaji rencana penyederhanaan kurikulum.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kemendikbud Totok Suprayitno mengatakan, proses itu memperhatikan berbagai hasil evaluasi implementasi kurikulum, baik dari pemerintah maupun masyarakat serta perubahan paradigma keragaman, bukan keseragaman dalam implementasi kurikulum. Selain itu, penyederhanaan kurikulum masih tahapan awal karena membutuhkan proses dan pembahasan yang panjang.

"Rencana penyederhanaan kurikulum masih berada dalam tahap kajian akademis," ujar Totok, dikutip dari Wartaekonomi.co.id, Sabtu (19/9/2020).

Totok menegaskan, kabar pelajaran sejarah akan keluar dari kurikulum tidak benar. Menurutnya, pelajaran sejarah tetap akan diajarkan dan diterapkan di setiap generasi.

"Kemendikbud mengutamakan sejarah sebagai bagian penting dari keragaman dan kemajemukan serta perjalanan hidup bangsa Indonesia, pada saat ini dan yang akan datang," kata Totok.

Sejarah, lanjut dia, merupakan komponen penting bagi Indonesia sebagai bangsa yang besar sehingga menjadi bagian kurikulum pendidikan.

"Nilai-nilai yang dipelajari dalam sejarah merupakan salah satu kunci pengembangan karakter bangsa," jelasnya.

Totok melanjutkan, penggodokan penyederhanaan kurikulum dilakukan dengan prinsip kehati-hatian serta akan melibatkan seluruh pemangku kepentingan pendidikan.

"Dalam proses perencanaan dan diskusi ini, tentunya Kemendikbud sangat mengharapkan dan mengapresiasi masukan dari seluruh pemangku kepentingan pendidikan, termasuk organisasi, pakar, dan pengamat pendidikan, yang merupakan bagian penting dalam pengambilan kebijakan pendidikan," kata Totok.

(Hendrik S\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar