Kemenkes Temukan 1.000 Klaster di Indonesia Penularan Covid-19

Jum'at, 18/09/2020 19:15 WIB
Dokter Reisa Broto Asmoro, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (Foto:BNPB)

Dokter Reisa Broto Asmoro, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (Foto:BNPB)

Jakarta, law-justice.co - Klaster Covid-19 di Indonesia ditemukan di perkantoran dan tempat dengan kerumunan, wabah ini pun ditemukan di lingkaran keluarga. Bahkan, Kementerian Kesehatan telah menemukan lebih dari 1.000 klaster Covid-19 di Indonesia.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Reisa Brotoasmoro mengungkapkan klaster biasanya diawali dari salah satu orang positif dan tidak menerapkan protokol kesehatan dengan baik dan kemudian menularkan ke orang di sekitarnya.

"Ini bisa terjadi di mana saja, termasuk rumah tangga. Oleh karena itu, saya ingatkan bahwa ini kita sudah menjelang akhir pekan, biasanya digunakan untuk keluar rumah, tapi kali ini selama pandemi belum berakhir, sebisa mungkin keluar rumah hanya untuk hal mendesak saja," ujarnya, dikutip dari Bisnis.com, Jumat (18/9/2020).

Pemerintah juga terus melakukan 3T, yakni tracing, testing dan treatment. Dalam konteks testing, Indonesia sudah mengumpulkan hampir 2,8 juta spesimen dari lebih dari 1,6 juta orang.

"Untuk testing, Indonesia juga makin meningkat, dengan sudah lebih dari 10.000 tes per 1 juta penduduk. Kami menyampaikan apresiasi bagi semua pihak, terutama bagi masyarakat yang mendukung penuh pelacakan," jelasnya.

Kemudian, dari konteks treatment atau penanganan pasien Covid-19, jelas Reisa, pemerintah terus mengupayakan untuk memberikan pelayanan terbaik sehingga diharapkan tingkat kesembuhan pasien makin membaik, mengingat pola perawatan di berbagai faskes sudah dilakukan secara optimal.

"Saya ingatkan bahwa kita tidak cukup menggantungkan pada kebijakan pemerintah, karena yang terpenting untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Maka, mari terus biasakan diri dengan protokol kesehatan," katanya.

Reisa mengingatkan untuk masyarakat menggunakan masker dengan baik dan benar, serta menutupi hidung sampai dagu. "Jangan jadikan masker sekadar hiasan untuk menutupi dagu saja atau hanya digantung di leher. Selain itu, siapkan lebih dari 1 masker setiap beraktivitas ke luar rumah."

Kemudian, Reisa mengingatkan untuk tetap menjaga jarak, menghindari kerumunan.

Kalau ke luar rumah hindari kontak fisik meskipun dengan orang terdekat seperti teman atau keluarga lain. Jangan lupa juga untuk sering mencuci tangan dengan baik dengan sabun dan air mengalir atau dengan hand sanitizer," jelasnya.

(Hendrik S\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar