Impor SDM dari Luar, BUMN Disebut Pesimis dengan Kemampuan Anak Bangsa

Selasa, 15/09/2020 16:47 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir (swa)

Menteri BUMN Erick Thohir (swa)

Jakarta, law-justice.co - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana akan melakukan transformasi Sumber Daya Manusia (SDM) dengan menggunakan talenta importir dari negara lain. Dengan alasan guna melakukan pembenahan.

Menanggapi hal itu, Ketua Umum Barisan Relawan Nusantara (Baranusa), Adi Kurniawan menilai wacana tersebut merupakan suatu kemunduran dan patut ditolak.

"Indonesia tidak boleh mengambil SDM yang didatangkan dari negara lain untuk membenahi BUMN. Karena selama ini SDM Indonesia cukup mumpuni dalam bersaing dengan SDM luar. Apabila kementerian BUMN tetap melakukannya itu sama saja negara sudah pesimis dengan anak-anak bangsa Indonesia. Terlebih terlalu meremehkan," ujar Adi Kurniawan di Jakarta, Selasa (15/09/20).

Menurut salah satu pimpinan relawan Jokowi ini, jika dilihat dari indikator aspek pembiayaan untuk program beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang mencapai Rp 46,2 triliun sudah sangat cukup menciptakan SDM unggul apalagi ditempatkan dalam perusahaan plat merah.

"Kalau hanya orang sudah banyak yang unggul bisalah buat membenahi BUMN. Beasiswa itu untuk mendidik WNI di perguruan tinggi favorit, dalam dan luar negeri. Nah itu buat apa?" kata Adi.

Selain itu, sambungnya, Program beasiswa LPDP fungsinya untuk menciptakan sumber daya manusia(SDM) unggul dalam memperkuat instansi pemerintah di Indonesia. Dimana sebanyak ribuan siswa sedang belajar.

"Yang di informasi melalui kemenkeu 7.108 sudah menjadi alumni dan 3.266 orang dalam proses menunggu keberangkatan." ucapnya.

Pihaknya sangat menyayangkan sikap kementerian BUMN yang seolah-olah meremehkan kualitas anak-anak bangsa Indonesia. Dengan melontarkan wacana tersebut, kata Adi sama saja lembaga plat merah itu menganggap SDM indonesia tidak mampu membenahi perusahaan perusahaan plat merah dilihat dari latar belakang pendidikan formal.

"Yang dibutuhkan bukan orang. Tapi perangkat teknologi dan ilmunya. Sangat merendahkan kemampuan SDM Indonesia. Sri Mulyani dan Erick Thohir harus bertanggungjawab." tegas dia.

Selain itu, Adi juga mempertanyakan pembenahan di tubuh kementerian BUMN yang dimaksud. Ia mengatakan selama ini BUMN tidak pernah terbuka dalam melakukan perekrutan SDM.

"BUMN ini sebenarnya milik siapa? Perekrutan SDMnya saja nggak pernah terbuka, anak-anak bangsa kita tidak pernah diberi kesempatan berkontribusi kok sekarang malah mau impor SDM dari negara lain? Kita semua harus menolak wacana ini," ungkapnya.

Lebih lanjut ia pun menyayangkan wacana tersebut dilontarkan oleh eselon 1 kementerian BUMN. Analoginya, kata dia, impor talenta dalam dunia sepakbola.

"Nah sangat terlihat kualitas orang-orang yang dipilih Erick lewat seleksi abal-abal. Masa benahi BUMN seperti skill pemain bola." tutupnya.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar