Tak Boleh Ikut Anies, Jokowi Minta Tak Boleh Tutup Wilayah

Senin, 14/09/2020 13:18 WIB
Presiden Jokowi minta daerah jangan buru-buru tutup wilayah karena Covid-19 (Bisnis.com)

Presiden Jokowi minta daerah jangan buru-buru tutup wilayah karena Covid-19 (Bisnis.com)

Jakarta, law-justice.co - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mulai memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) total di wilayah DKI Jakarta pada Senin (14/9/2020) hari ini. Langkah Anies itu dinilai Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak perlu dilakukan daerah lain.

Melansir detikcom, Jokowi hanya menekankan pentingnya pembatasan berskala lokal untuk pengendalian kasus virus Corona. Jokowi meminta kepala daerah tidak terburu-buru menutup satu wilayah penuh.

"Intervensi untuk pembatasan berskala lokal penting sekali penting dilakukan, baik manajemen intervensi dalam skala lokal maupun komunitas, sehingga jangan buru-buru menutup sebuah wilayah, menutup sebuah kota, menutup sebuah kabupaten, dan kalau kita kerja berbasis data, langkah-langkah intervensinya berjalan efektif dan bisa segera menyelesaikan masalah-masalah di lapangan," kata Jokowi dalam rapat terbatas penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi, Senin (14/9/2020).

Jokowi menjelaskan, dalam sebuah wilayah, tidak semua berstatus zona merah Corona. Setiap RT, RW, desa, kelurahan, maupun kecamatan, misalnya, memerlukan perlakuan yang berbeda dalam penanganan Corona.

"Karena dalam sebuah provinsi misalnya ada 20 kabupaten/kota, tidak semua dalam posisi merah, sehingga penanganan jangan digeneralisir, di sebuah kota atau kabupaten sama, tidak semua kelurahan, kecamatan mengalami merah semua. ada yang hijau, kuning. Itu perlu treatment yang berbeda-beda," ujar Jokowi.

Untuk itu, Jokowi berpesan kepada kepala daerah melihat data sebaran terkait keputusan merespons penambahan kasus Corona di wilayahnya. Selain itu, perlunya pembatasan berskala lokal supaya penanganan Corona terfokus.

"Keputusan-keputusan dalam respons penambahan kasus di provinsi, kabupaten, dan kota, saya minta melihat data sebaran. Kemudian yang sudah berkali-kali saya sampaikan, terapkan strategi intervensi berbasis lokal, strategi pembatasan berskala lokal, baik tingkat RT, RW, desa, kampung, sehingga penanganan lebih detail dan bisa lebih fokus," sebutnya

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar