Menteri Jokowi Protes Keputusan Anies, Jimly Ashiddiqie: Bikin Malu

Jum'at, 11/09/2020 12:37 WIB
Anggota DPD Jimly Asshiddiqie (law-justice.co/mualimin)

Anggota DPD Jimly Asshiddiqie (law-justice.co/mualimin)

Jakarta, law-justice.co - Mantan Ketua Mahkamah Konsitusi (MK) Jimly Asshiddiqie ikut merespon keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menerapkan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tapi diprotes oleh Menteri Jokowi. Dia menilai, kajadian seperti itu memalukan dan membahayakan keselamatan warga.

"Bikin malu dan malah bahayakan keselamatan warga," kata Jimly melaui cuitan di akun Twitternya @JimlyAs seperti dikutip law-justice.co, Jumat (11/9/2020).

Menurut pria yang kini menjadi anggota DPD ini, seharusnya pemerintah pusat dan daerah berkoordinasi dulu sebelum membuat keputusan. Dia tak mau, pusat daerah terus berselisih dan berbeda pendapat dalam menangani Covid-19.

"Kenapa tidak adakan dulu konsultasi dan koordinasi sebelum buat keputusan dan pengumuman tentang PSBB dan sebagainya. Pemda dan Pempus jangan terus-terusan berbeda dalam penanganan Covid-19," katanya.

Menurutr Jimly, inisiatif berkoordinasi sebenarnya bisa datang dari pemerintah pusat atau daerah. Menurutnya, yang terpenting adalah saling kontak antara pemerintah pusat dan daerah.

"Inisiatif bisa dari pemda/pempus. Yang penting saling kontak. Jangan main politik terus," kata Jimly.

<blockquote class="twitter-tweet"><p lang="in" dir="ltr">Kenapa tdk adakan dulu konsultasi &amp; koordinasi sblum buat kptsn &amp; pengumuman ttg PSBB dsb. Pemda &amp; Pempus jngan trus2an brbeda dlm penanganan covid19. Bikin malu &amp;malah bahayakn kslamatan warga. Inisiatif bisa dari pemda/pempus. Yg pnting saling kontak. Jngan main politik trus. <a href="https://t.co/pXTCIVnXIK">https://t.co/pXTCIVnXIK</a></p>&mdash; Jimly Asshiddiqie (@JimlyAs) <a href="https://twitter.com/JimlyAs/status/1303986977373523969?ref_src=twsrc%5Etfw">September 10, 2020</a></blockquote> <script async src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script>

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar